Apa itu Virus Hendra atau Virus HeV ? Bagaimana Cara Penularan Virus Hendra ?

Peneliti dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengungkapkan penyakit ini sudah menjadi endemi............................

Editor: Jimmi Abraham
Kompas.com/SHUTTERSTOCK/Malafo
Sekelompok kuda yang sedang berbaring. Salah satu kuda berdiri untuk menjaga kumpulannya dari bahaya pemangsa. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Setelah muncul Covid-19 dan hepatitis akut, kini ada ancaman penyakit baru dari virus Hendra (HeV).

HeV pertama kali diisolasi pada 1994 dari spesimen yang diperoleh selama wabah penyakit pernapasan dan neurologis pada kuda dan manusia di Hendra, pinggiran kota Brisbane, Australia.

Dikutip laman CDC, virus Hendra adalah anggota famili Paramyxoviridae, genus Henipavirus.

Reservoir alami virus Hendra adalah flying fox (kelelawar dari genus Pteropus).

Sejak 1994 hingga 2013, infeksi virus Hendra pada manusia masih jarang terjadi. Hanya 7 kasus dilaporkan.

Asam Folat untuk Apa ? Ketahui Apa itu Asam Folat dan Manfaat Asam Folat untuk Kesehatan

Peneliti dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengungkapkan penyakit ini sudah menjadi endemi.

"Virus Hendra sebetulnya penyakit yang menjadi endemi di Australia, ini penemuan yang sudah lama," kata Dicky kepada Kompas.com, Rabu 18 Mei 2022.

Endemi adalah penyakit yang menjangkit suatu daerah atau populasi masyarakat tertentu.

Penyakit endemi akan selalu ada di wilayah tertentu dan hidup berdampingan bersama masyarakat.

Contoh penyakit endemi di Indonesia yakni demam berdarah dengue (DBD) dan malaria.

Apa itu Kontraksi pada Ibu Hamil ? Apa Rasanya Kontraksi ? Bagaimana Cara Mengatasi Kontraksi ?

Disebut mematikan dan berbahaya

Ada Penilaian IRT dalam UTBK ! Diterapkan Sejak 2018, Apa itu IRT UTBK ?

Dicky menjelaskan, virus ini menginfeksi kuda melalui kotorannya. Sebanyak 85 persen kuda yang terinfeksi mengalami kematian.

"Manusia bisa terinfeksi karena dia terpapar kotoran (kuda). 75 persen (manusia) yang terkena virus Hendra meninggal," ungkap Dicky.

Sehingga, tegas Dicky, penyakit ini merupakan penyakit yang mematikan dan berbahaya.

Adapun gejala-gejalanya dikatakan Dicky antara lain demam, batuk, nyeri tenggorokan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved