Unik! Sebuah Kedai di Jepang Sajikan Kopi Berusia 22 Tahun, Seperti Apa Rasanya?
Maka tak heran jika kopi berusia 22 tahun buatan The Munch dianggap sebagai salah satu yang termahal di dunia.
Tanaka pun penasaran bagaimana hasilnya jika gentong kayu tersebut digunakan untuk menyimpan kopi.
Ia kemudian menaruh kopi yang terlupakan di kulkas ke dalam gentong dan membiarkannya menua selama 10 tahun.
Ketika Tanaka mencicipinya satu dekade kemudian, kopi itu menjadi manis hampir seperti sirup.
Jadi, Tanaka mulai menggunakan biji kopi mentah berusia 20 tahun, memanggangnya sendiri, menggilingnya dan akhirnya menyeduh kopi vintage miliknya yang sekarang terkenal menggunakan sistem Nel Drip, mirip dengan pourover dripper atau Chemex.
Pada dasarnya, dia memasukkan bubuk kopi ke dalam saringan dan menuangkan air panas di atasnya.
Hanya saja dia yang punya caranya sendiri dalam melakukan praktik tersebut.
Pemilik The Munch menuangkan air pekarangan sangat lambat, bahkan dibutuhkan waktu 30 menit untuk tetes pertama cairan jatuh ke wadah di bawah filter.
Dia mengklaim bahwa dengan cara ini, kopi dapat dikukus hingga mengeluarkan aroma dan rasa manisnya sekaligus menghilangkan sebagian dari rasa pahitnya.
• Daftar Negara Penghasil Kopi Terbesar di Dunia ! Cek Peringkat 5 Besar, Ada Indonesia Tidak ?
Minuman tersebut kemudian disimpan dalam getong kayu kecil yang telah digunakan Tanaka selama beberapa dekade.
Kopi vintage disajikan langsung dari tong kayu ini, melalui keran yang tergabung, dan dituangkan ke dalam cangkir Miessen yang unik.
Beberapa orang yang pernah mencicipi mengatakan, kopinya benar-benar gelap, manis, dan cokelat.
Sayangnya, harga yang terlalu mahal membuat kopi ini tak dapat dinikmati oleh seluruh kalangan.
• CATAT! Cara Minum Kopi yang Benar untuk Terapi Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kendati demikian, Kanji Tanaka juga menyediakan berbagai macam kopi yang lebih terjangkau dengan harga kisaran Rp 140 ribu - Rp 292 ribu.
Terlihat dari sejumlah ulasan, kopi-kopi yang disajikan The Munch cukup enak.(*)