BWS Kalimantan I Berikan Edukasi Kepada Puluhan Emak-emak untuk Mengelola SDA Lebih Baik

"Tetapi kita mencoba metode baru, yakni mengajak emak-emak, karena memang salah satu aset dalam pengelolaan sumber daya air adalah melibatkan wanita,

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. BWS
Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I memberikan edukasi kepada puluhan emak-emak pegiat sungai di Kalimantan Barat di Hotel Orchadz Pontianak pada Kamis 12 Mei sampai Jumat 13 Mei 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I memberikan edukasi kepada puluhan emak-emak pegiat sungai di Kalimantan Barat di Hotel Orchadz Pontianak pada Kamis 12 Mei sampai Jumat 13 Mei 2022.

Edukasi yang diberikan tersebut bertujuan agar kaum emak-emak ikut berperan dalam mengelola Sumber Daya Air (SDA) yang lebih baik.

Koordinator kegiatan dari BWS Kalimantan I, Ali Assegaf menyampaikan, bahwa selama dua hari itu menjadi kegiatan rutin dalam membina kemitraan dengan para komunitas peduli sungai yang ada di Kalimantan Barat.

"Tetapi kita mencoba metode baru, yakni mengajak emak-emak, karena memang salah satu aset dalam pengelolaan sumber daya air adalah melibatkan wanita, Terbukti banyak juga di luar negeri dilibatkan bahwa emak-emak ini merupakan senjata rahasia dalam pengelolaan sumber daya air yang lebih baik kedepannya," ujarnya dalam keterangan rilisnya, Sabtu 14 Mei 2022.

Ia berharap para peserta dapat memberikan ilmunya nanti dan menerapkan di lingkungannya agar dapat berbagi dan diaplikasikan.

Sedangkan Ketua Bank Sampah Rosella Jerimin mengatakan bahwa ia menyampaikan pengalaman yang didapatkan serta membagikan kepada emak-emak supaya menggunakan sampah-sampah bisa dijadikan kerajinan.

Survei Kota Layak Huni Segera Dimulai, Kota Pontianak Telah Melakukan Persiapan

"Jika nanti sudah menjadi kerajinan, maka nanti akan menjadi nilai ekonomi yang lebih tinggi sekaligus dapat membantu emak-emak yang di rumah untuk menjadi penghasilan membantu suaminya," katanya.

Ia pun berapan bisa disampaikan edukasi kepada masyarakat khususnya kepada rumah tangga. Pasalnya, penghasil sampah ini sebagian besar dari rumah tangga.

"Perlu kita sampaikan, ayo sadar karena sampah jangan hanya dibuang-buang, kita gunakan sebaik-baiknya untuk kerajinan atau diolah sehingga bisa menjadi nilai ekonomi," kata Jerimin.

Senada yang disampaikan Emak Sri bahwa banyak sekali ilmu yang didapat terutama tentang bagaimana menjaga lingkungan kita, tentang sungai, tentang barang bekas yang di dalamnya terdapat edukasi termasuk di parit-parit pun bisa dijadikan tempat wisata.

"Dengan adanya komunitas yang bekerja sama dengan pemerintah akhirnya sungai-sungai yang ada Pontianak khususnya bisa menjadi indah," ungkap Emak Sri salah satu peserta kegiatan tersebut.

Selain itu, lanjut Emak Sri, jenis barang-barang bekas juga bisa menjadi cuan, karena dari segala sesuatu yang kita anggap sampah atau tidak berguna ternyata setelah dibersihkan, telah melalui proses penyetriakaan itu bisa menjadi barang-barang yang bernilai jual sangat tinggi dan bagus.

"Kegiatan ini mendorong emak-emak tidak lagi menggantungkan uang belanja kepada suami, Artinya bisa punya penghasilan sendiri," pungkasnya.

Adapun tema yang ada di kegiatan tersebut adalah mengajarkan pengelolaan air gambut menjadi air bersih, pelestarian sungai dan lingkungan sungai, kemudian mengajar mengubah wajah parit untuk digunakan sebagai tempat rekreasi, pengelolaan sampah agar dapat di rumah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi, dan terkait maggot.

Sedangkan jumlah peserta kegiatan tersebut ada 70 orang yang merupakan perwakilan dari 20 komunitas yang ada di Kalbar. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved