Mengapa Hewan Laut Dalam Memiliki Ukuran Raksasa, Hingga Disebut Fenomena Gigantisme di Antartika

Untuk diketahui, gigantisme adalah kecenderungan invertebrata dan hewan laut dalam memiliki ukuran lebih besar, dibandingkan kerabat hewan di perairan

Kompas.com
Dari pemandangan udara, ikan paus biru berenang di bawah permukaan Teluk Monterey, California 

Hewan laut raksasa di Antartika

Ahli ekofisiologi di University of Montana di Missoula, Art Woods menyampaikan bahwa sebelum hewan laut dalam raksasa diketahui oleh manusia, mereka dapat ditemukan di dekat Kutub Selatan.

Siput laut raksasa, bunga karang, cacing, laba-laba laut, bahkan organisme bersel satu raksasa yang membeku di air lebih dangkal pernah ditemukan di Antartika.

"Mungkin ada sesuatu di Antartika yang memungkinkan (spesies raksasa) hidup lebih dekat ke permukaan," ujarnya.

Woods berpendapat, bahwa munculnya fenomena gigantisme di Antartika dapat dikaitkan dengan pasokan oksigen di perairan dingin yang mengelilinginya.

5 Peringatan Hari Besar 15 Mei 2022, Yuk Ikut Rayakan!

Berdasarkan catatan US Geological Survey (USGS), konsentrasi oksigen di perairan kutub sangat tinggi. Kendati demikian, hewan yang hidup di sekitarnya tidak menggunakan oksigen secara efisien lantaran suhu air dingin mengurangi tingkat metabolisme.

Dalam studi tahun 2017 yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B, Wood dan timnya mempelajari laba-laba laut Arktik raksasa, yang dapat tumbuh hingga 30,5 sentimeter panjangnya.

Tim menemukan, bahwa laba-laba laut berukuran besar memiliki kadar oksigen lebih rendah dalam tubuhnya.

Para peneliti menyebut, tingkat oksigen yang menurun pada hewan tersebut menunjukkan ada sesuatu yang berubah terkait keseimbangan pasokan maupun kebutuhan oksigen.

"Lingkungan memungkinkan mereka (hewan di Antartika) untuk mengembangkan ukuran tubuh dan ukuran jaringan yang lebih besar tanpa kekurangan oksigen," terang Woods.

Di sisi lain, ada sejumlah teori yang menjelaskan mengenai faktor penyebab banyaknya hewan laut dalam berukuran raksasa.

Namun, belum ada yang menunjukkan secara pasti bagaimana mekanisme yang mendorong terjadinya perubahan ukuran dari hewan-hewan ini. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved