Ibadah Hajinya Kembali Tertunda, Darsiti Calon Jamaah Haji di Sekadau Legowo dan Terus Semangat

Meski harus tertunda untuk ketiga kalinya, Darsiti mengaku legowo dan justru semangatnya kembali membara. Karena meskipun terbatas, kini ada titik ter

TRIBUNPONTIANAK/MARPINA SINDIKA WULANDARI
Darsiti (44) calon jamaah haji asal Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Selasa 10 Mei 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Calon jamaah haji (CJH) asal Sekadau tetap legowo tidak kebagian kuota keberangkatan ibadah haji tahun 2022. Sebut sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri, Selasa 10 Mei 2022.

Darsiti (44) diketahui satu di antara 60 CJH tahun 2020 yang tertunda keberangkatannya hingga 2022 karena pandemi covid-19.

Di tahun 2022 pun Ia dan 31 CJH lainnya harus bersabar karena Kabupaten Sekadau hanya mendapatkan 29 kuota keberangkatan.

Meski harus tertunda untuk ketiga kalinya, Darsiti mengaku legowo dan justru semangatnya kembali membara. Karena meskipun terbatas, kini ada titik terang mengenai keberangkatan ibadah haji di Indonesia.

Wanita asal Desa Menua Prama, Kecamatan Belitang itupun ikhlas dan menganggap bahwa tertundanya keberangkatan tersebut karena Allah SWT ingin dirinya semakin memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan.

5 Tahun Menabung dan 9 Tahun Menunggu Antrean, Pasangan Petani di Sekadau Akhirnya Berangkat Haji

"Tahun kemarin-kemarin ada kekecewaan, tapi tahun ini alhamdulillah ya ada teman-teman yang berangkat. Saya bersyukur, walaupun saya ditunda tahun depan saya masih semangat. Mungkin ilmu agama saya masih kurang, diberikan waktu lagi sama Allah untuk belajar. Untuk memperbaiki diri, mungkin kemarin tingkah laku belum sesuai," ujarnya.

Ia pun berharap di tahun depan seluruh CJH asal Sekadau bisa berangkat bersama-sama. Khususnya CJH yang sejatinya sudah berangkat di tahun 2020 dan di tahun berikutnya.

Diketahui, Darsiti adalah seorang penjual sate dan bakso di desanya. Keberangkatan haji kali ini pun dirinya harus sendiri karena sangat suami sudah terlebih dahulu melaksanakan ibadah haji di tahun 2016. Sementara masa tunggu yang sudah dilaluinya hampir 10 tahun.

"Tahun ini sudah ikhlas, tahun ini adalah menghidupkan semangat lagi untuk menunggu keberangkatan. Saya mendaftarkan diri sejak tahun 2013. Saya akan menunggu tahun berapapun berangkat karena sayang untuk menarik diri," pungkasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Sekadau)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved