Pemkot Singkawang Pertahankan Relief Gerbang Selamat Datang
Sisi relief dan tiang dua sisi tersebut, lanjut Sumastro, akan dipadukan menjadi elemen penting dalam desain pembuatan taman untuk memperindah kawasan
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: M Arief Pramono
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang melalui Tim Penataan Kawasan Bundaran melakukan pembongkaran terhadap gerbang selamat datang di dekat Tugu 1001 AI Kota Singkawang.
Namun, pembongkaran yang dilakukan pada Jumat 29 April 2022 dini hari tersebut hanya pada sisi bagian atas gerbang. Sementara sisi kanan dan kiri gerbang berelief tersebut tetap utuh dan tidak tersentuh.
Menurut penuturan Tim Penataan Kawasan Bundaran sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Singkawang, Sumastro, pembongkaran sisi atas gerbang tersebut dilakukan untuk keperluan penataan kota.
"Kami Tim Penataan Kawasan Bundaran sampai dengan Simpang Alianyang melakukan penataan kawasan dengan membongkar sebagian item gerbang yaitu melepas balok lintang gerbang lama," ujar Sumastro, Rabu, 4 Mei 2022.
Menurut penuturan Sumastro, pembongkaran sisi atas gerbang dengan menyisakan sisi kanan dan kiri relief gerbang tersebut, sebagai upaya memadukan nilai estetik dengan gerbang baru yang memiliki konsep modern karena dilengkapi videotron.
Ia mengatakan penataan gerbang lama untuk diharmonisasi dengan gerbang baru dengan konsep fungsi space iklan merupakan suatu keharusan dengan memadukan unsur kekinian dan dengan pertimbangan keberadaan nilai-nilai gerbang lama.
Sisi relief dan tiang dua sisi tersebut, lanjut Sumastro, akan dipadukan menjadi elemen penting dalam desain pembuatan taman untuk memperindah kawasan pintu gerbang dan bundaran.
"Sehingga yang kita adakan perubahan sejauh ini hanya menghilangkan balok lintang dan atap dari gapura lama. Sementara sisi relief dan tiang dua sisi tetap dipertahankan. Kita sangat apresiatif dengan pemikiran untuk mempertahankan sisi relief," ujarnya.
Tidak hanya soal keindahan tata kawasan, menurut penjelasan Sumastro, pelepasan balok lintang gerbang tersebut juga dikarenakan alasan teknis dan kajian faktor keselamatan jalan, bahwa balok lintang itu telah dikaji dalam posisi mengkhawatirkan dan tidak aman.
"Sehingga lebih baik dan untuk memastikan akhirnya balok lintang tersebut dilepas. Sehingga nantinya akan memberikan jarak pandang yang bagus untuk melihat keberadaan taman dan gerbang baru," katanya.
Sumastro mengatakan, kata Sumastro, nantinya akan dibuat taman pedestrian dan kawasan bundaran. Ia berharap kawasan ini menjadi spot baru bagi masyarakat untuk menikmati keindahan atau menjadi kenangan para wisatawan setelah berkunjung ke Singkawang.
"Di kawasan itu nantinya akan lahir taman pedestrian dan kawasan bundaran yang menjadi spot baru untuk masyarakat Kota Singkawang," ujarnya.
Sebelumnya, muncul aspirasi sekelompok warga yang menolak pembongkaran gerbang selamat datang tersebut dengan alasan mempertahankan nilai sejarah. Aspirasi disampaikan warga melalui Komisi III DPRD Kota Singkawang.
Ketua Komisi III DPRD Kota Singkawang, Tasman, menerangkan, pihaknya akan menunggu realisasi dari Pemerintah Kota Singkawang untuk menyempurnakan gerbang tersebut dengan inovasi tanpa membuang nilai sejarahnya.
"Pada prinsipnya karena sudah dibongkar, ya kita tunggu realisasi sesuai janji dari Pemkot melalui pak Sekda. Tidak akan ada jeda waktu terlalu lama untuk segera disempurnakan pintu gerbang dengan inovasi-inovasi dan ornamen-ornamen pada pintu gerbang lama tidak ada yang terbuang sehingga tidak ada nilai-nilai sejarah yang hilang," ujar Tasman.