IDUL FITRI
Jumlah Takbir Rakaat Pertama dan Kedua Sholat Idul Fitri dan Bacaan Doa di Sela-sela Takbir
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, berdasarkan hadits Rasulullah SAW, takbir tambahan pada rakaat pertama Sholat Idul Fitri jumlahnya tujuh.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sholat Idul Fitri adalah salat sunnah yang dilaksanakan di 1 Syawal atau di hari lebaran Idul Fitri.
Sholat Idul Fitri dilaksanakan dua rakaat.
Cara melaksanakannya sama dengan solat dua rakaat lainnya.
Hanya saja, perbedaan terletak pada takbir tambahan dalam Sholat.
• 18 Ucapan Idul Fitri 2022 Bahasa Arab dan Artinya, Taqobalallahu Minna wa Minkum di 1 Syawal 1443 H
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, berdasarkan hadits Rasulullah SAW, takbir tambahan pada rakaat pertama Sholat Idul Fitri jumlahnya tujuh.
Sementara di rakaat kedua, jumlah takbir tambahan adalah lima.
Terkait bacaan di sela-sela takbir, Ustadz Adi Hidayat mengatakan, ada perbedaan kecil pendapat di antara ulama terkait bacaan di sela-sela takbir saat Sholat idul Fitri.
"Karena memang tidak ada spesifik disebutkan langsung dari Nabi SAW. Hanya isyarat saja," kata UAH.
Dalam hadits terkait, tidak dirinci bacaan antar takbir tambahan tadi.
Baca juga: Bacaan Takbir Panjang dan Pendek untuk Takbiran Malam Idul Fitri 2022
Hanya disebutkan Nabi SAW takbir tujuh kali di rakaat pertama.
Rakaat kedua lima kali.
Karena hanya sebutannya seperti itu saja, maka ada yang menyimpulkan, terutama mazhab Maliki, takbirnya tidak diselingi dengan bacaan apapun.
"Cukup takbir saja. Jadi singkat, cepat, padat," jelas UAH.
Sementara dalam Mazhab Syafii, mengambil keumuman makna dalam Al Quran yang memerintahkan memperbanyak takbir.
UAH menyatakan, di sela-sela takbir yang tujuh dan lima, kita bisa membaca takbir, tasbih, tahlil dan tahmid.
Baca juga: Niat Shalat Idul Fitri Makmum dan Imam Lengkap dengan Bacaan di Antara Takbir
Bisa juga dengan membaca subhanallah, walhamdu lillahi, wa la ilaha illallahu, wallahu akbar.
Menurutnya, baik mengucapkan atau tidak, tidak berpengaruh terhadap sahnya Sholat.
"Jadi keduanya benar. Tanpa bacaan benar, dengan bacaan juga benar," katanya.