Kabar Gembira, Kemenag Buka Kesempatan Jadi Imam Masjid di Uni Emirat Arab untuk Penghafal Quran
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, tahun 2022 ini ditargetkan akan terseleksi 150 orang imam untuk ditugaskan menjadi duta Indone
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kementerian Agama kembali membuka seleksi imam masjid asal Indonesia untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab (UEA).
Pendaftaran seleksi akan dibuka mulai Senin 25 April 2022 hingga 7 Mei 2022.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, tahun 2022 ini ditargetkan akan terseleksi 150 orang imam untuk ditugaskan menjadi duta Indonesia sebagai imam masjid-masjid di UEA.
"Kita akan menjaring lebih banyak calon imam dari seluruh Indonesia," kata Kamaruddin Amin di laman Kemenag.
• Syarat Naik Pesawat Super Air Jet Terbaru, Tes Antigen dan PCR Hanya Wajib untuk 3 Kondisi
Kamaruddin mengatakan, pada 2021 ada 50 orang yang lolos seleksi imam.
30 orang di antaranya telah diberangkatkan untuk bertugas di UEA.
Sedangkan 20 imam berikutnya akan diberangkatkan setelah Idul Fitri 1443 H.
Mereka mendapat penempatan di beberapa negara bagian UEA.
Kamaruddin menerangkan, pengiriman imam masjid ke Uni Emirat Arab merupakan bagian strategis dari kerja sama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Uni Emirat Arab.
Para imam masjid juga menjadi duta Indonesia di sana.
• Aturan Halalbihalal Idul Fitri 2022 Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri
"Program ini ikut berkontribusi pada peningkatan kerja sama bilateral kedua negara, termasuk meningkatkan citra Indonesia di mata masyarakat UEA," tambahnya.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib menambahkan, imam masjid asal Indonesia diminati lantaran berpaham ahlus sunnah wal jamaah.
Hal ini menjadi nilai tambah, selain kemampuan dalam membaca Al-Qur'an.
"Indonesia ini memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Indonesia memiliki banyak lembaga pendidikan Islam. Umat Islamnya moderat, berperilaku mulia, pahamnya ahlus sunnah wal jamaah dan cara pikirnya wasatiah (moderat)," kata Adib.
Karakter ini, tambah Adib, merupakan bagian penting dalam ajaran Islam sebagai pembawa kasih sayang bagi semesta alam.