Tips Lancar Mudik Lebaran 2022 Kemenhub - Cepat dan Selamat sampai Kampung Halaman
Setelah dua tahun tradisi mudik tidak diperbolehkan, tahun ini masyarakat bisa kembali melakukan mudik lebaran dan bertemu keluarga.
Namun seiring berjalannya waktu kata mudik mulai mengalami perubahan makna dari pergi ke hulu menjadi pergi ke kampung.
Makna ini berubah karena adanya kesamaan antara hulu yang biasa ada di pedalaman dengan kampung halaman.
Lalu kampung pun tidak hanya terbatas pada wilayah desa, namun juga kota yang merupakan tempat asal seseorang.
Sedangkan awal mula terjadinya mudik memang belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit.
Saat itu wilayah kekuasaan Majapahit yang luas membuat beberapa pejabat harus dikirim ke berbagai daerah.
Sehingga pada beberapa waktu tertentu para pejabat melakukan perjalanan kembali ke pusat kerajaan untuk menghadap Raja dan menemui keluarga.
Sedangkan dalam bahasa Jawa kata mudik diartikan sebagai akronim dari mulih dhisik yang berarti pulang dulu.
Berbeda lagi di Betawi yang mengartikan mudik sebagai kembali ke udik. Sedangkan udik dalam bahasa Betawi memiliki arti sebagai kampung.
Walau begitu istilah mudik populer pada sekitar tahun 1970-an yang digunakan oleh para perantau saat akan pulang ke kampung halaman.
Hingga kini kata mudik menjadi sering digunakan untuk menyebut perjalanan jauh ke tempat asal.
Umumnya mudik lebih banyak dilakukan menjelang Hari Raya IdulFitri, karena sebagian besar warga Indonesia menganut agama Islam.
Tapi tidak jarang saat mendekati hari raya agama lain, kegiatan mudik juga dilakukan.
Nah, itu tadi penjelasan tentang mudik lebaran yang kembali dilakukan tahun ini.
(*)