RUU Sisdiknas: Memberi Peran Masyarakat & Peluang Pengembangan Etnosains dalam Kurikulum
Membuka peluang untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (termasuk pendidikan) berbasis budaya lokal (nusantara).
Kearifan lokal merupakan nilai-nilai (adat istiadat, bahasa, perayaan, hukum adat dan sebagainya) yang dianggap baik dan benar dalam suatu masyarakat secara turun temurun yang dilaksanakan sebagai akibat dari adanya interaksi antar manusia dengan lingkungannya.
• Sy Fahmi Mauliansyah Mahasiswa IKIP PGRI Sabet Medali Perak Olimpiade Sains Indonesia
Etnosains menjadi penting untuk dipelajari karena:
1) Membuktikan bahwa ilmu pengetahuan atau sains tentu bersifat universal tidak hanya bergantung pada budaya barat namun juga ada pada keragaman budaya nusantara, dengan demikian kita dapat memahami bahwa ilmu pengetahuan bukanlah merupakan suatu sistem yang terisolasi.
2) Membuka peluang untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (termasuk pendidikan) berbasis budaya lokal (nusantara).
3) Menjembatani pengetahuan sains yang dipelajari dengan lingkungan budaya masyarakat, sehingga siswa dapat mempelajari sains yang ilmiah dalam konteks lingkungan sekitar.
4) Menumbuhkan karakter budaya yang ilmiah bagi siswa.
5) Melalui etnosains, siswa dapat diajak belajar berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan memecahkan masalah dalam melakukan pengkajian budaya dengan menggunakan metode yang ilmiah.
Dengan demikian, masyarakat dengan potensi budaya lokal dapat terlibat sebagai sumber daya dalam pengembangan kurikulum sekolah khususnya dalam sudut pandang pembelajaran sains/IPA berbasis kearifan lokal.