Penyebab Pengeroyokan Ade Armando hingga Aksi Polisi Tembak Gas Air Mata Kini Disorot Media Asing

Penyebab Ade Armando dikeroyok hingga aksi polisi tembakkan gas air mata kini disorot beberapa media asing.

Editor: Rizky Zulham
ADEK BERRY
Polisi menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa saat unjuk rasa menentang langkah perpanjangan mandat presiden di Jakarta pada Senin 11 April 2022. 

Sebuah video yang belum diverifikasi AFP, menunjukkan Armando berdarah, wajahnya bengkak parah, saat petugas polisi menariknya pergi.

Imran mengatakan enam petugas Polisi juga diserang dan terluka saat mencoba mengevakuasi Ade Armando.

"Kami berjanji akan menindak tegas siapa saja yang melanggar hukum dan merupakan dalang dari kejadian ini," kata Kapolda, seraya menambahkan total 80 pengunjuk rasa ditahan.

FP melaporkan perdebatan tentang penundaan pemilihan dan perpanjangan masa jabatan presiden telah memanas sejak Maret, meskipun Presiden Jokowi sendiri menegur saran itu beberapa kali.

Pada Minggu, Presiden Jokowi mengulangi bahwa itu adalah spekulasi.

"Jadwal Pilpres dan Pilkada 2024 sudah disepakati. Semuanya sudah jelas," kata Jokowi dalam cuitannya.

"Jangan terprovokasi oleh kepentingan politik yang tidak penting," tambah Presiden. Media asing Reuters juga memberitakan aksi demonstrasi yang dilaksanakan di depan Gedung DPR/MPR RI.

Pada Senin malam, salah satu kantor berita terbesar di dunia yang berkantor pusat di London, Inggris tersebut menerbitkan artikel berjudul “Indonesia police fire tear gas to disperse protest at parliament”.

Reuters juga menyoroti sikap polisi Indonesia yang menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ratusan mahasiswa yang memprotes harga minyak goreng yang tinggi dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi yang diperdebatkan.

Disebutkan bahwa, demonstrasi itu adalah salah satu dari beberapa demonstrasi yang terjadi bersamaan di seluruh Indonesia pada Senin, termasuk di Sulawesi Selatan, Jawa Barat (Jabar), dan Jakarta.

Reuters pun mencantumkan pernyataan Kapolda Metro Jaya Fadil Imran terkait demonstrasi.

Fadil Imran mengatakan pada konferensi pers bahwa seorang dosen universitas yang berpartisipasi dalam demonstrasi menderita luka "berat" setelah kelompok "non-mahasiswa" memukul dan menginjaknya.

Dia tidak mengatakan mengapa kelompok itu menargetkan sang dosen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Media Asing Soroti Aksi Polisi Tembakkan Gas Air Mata hingga Pengeroyokan Ade Armando dalam Demo di DPR RI"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved