Ramadhan Kareem

Mencukur Bulu Kemaluan saat Puasa Apakah Boleh? Puasanya Batal Tidak? Simak Penjelasan Berikut

Menjaga kebersihan alat vital tentunya menjadi hal penting bagi banyak orang. Lantas, bagaimana pada masa bulan puasa Ramadhan 1443 H tahun ini?

Penulis: Ishak | Editor: Ishak
TRIBUNFILE/YOUTUBE
Apakah boleh mencukur bulu kemaluan saat puasa Ramadhan ? Apakah membatalkan puasa atau tidak? Simak ulasna berikut / ILUSTRASI. 

Sebagaimana hadis dari Anas radhiyallahu 'anhu yang berbunyi:

 "(Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) memberi tempo kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan menggunting bulu kemaluan agar tidak dibiarkan begitu saja lebih dari empat puluh malam." (HR. Abu Dawud dan Ahmad).

Baca juga: Ciri Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan

Tak hanya itu, menurutnya, Rasulullah SAW rutin mencukur kumis setiap hari Jumat sebelum berangkat ke masjid untuk menunaikan ibadah shalat Jumat.

"Adalah Rasulullah SAW memotong kuku dan mencukur kumis pada hari jumat sebelum beliau pergi shalat jumat." (HR. Al-Baihaqi dan At-Thabrani).

Sehingga, lanjut Toto, mencukur kumis dan rambut kemaluan tak akan membuat puasa seseorang menjadi batal.

Dalam fiqih puasa juga tidak dijelaskan bahwa mencukur kumis dan rambut kemaluan akan membatalkan puasa.

"Sebab di dalam fiqih puasa, tidak ada keterangan terkait ini, karena memang tidak termasuk hal yang membatalkan puasa. Demikian," ujar Toto.

# Sunnah Mencukur Bulu Kemaluan

Mencukur bulu kemaluan sendiri juga termasuk sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW 

Satu di antaranya terdapat dalam keterangan hadist Rasulullah SAW yang berbunyi:

عن عائشة قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم عشر من الفطرة قص الشارب وإعفاء اللحية والسواك والاستنشاق بالماء وقص الأظفار وغسل البراجم ونتف الإبط وحلق العانة وانتقاص الماء يعني الاستنجاء بالماء

Artinya:

Dari A’isyah radliallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada sepuluh hal dari fitrah (manusia); Memangkas kumis, memelihara jenggot, bersiwak, istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), potong kuku, membersihkan ruas jari-jemari, mencabut bulu ketiak, mencukup bulu pubis dan istinjak (cebok) dengan air. ” (H.r. Muslim, Abu Daud, Turmudzi, Nasa’i, dan Ibn Majah).

Baca juga: Sejarah Kue Kering, Kudapan Wajib saat Perayaan Idul Fitri

Nah, demikian penjelasannya.

Jadi, jangan khawatir mencukur bulu kemaluan saat puasa .

Semoga bermanfaat. (*)

(Update informasi lain seputar Puasa Ramadhan 2022 - Ramadhan Kareem di portal Tribun Pontianak selengkapnya di sini)

Sejumlah materi di artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hukum Mencukur Kumis dan Rambut Kemaluan Saat Bulan Ramadhan, Batalkah Puasanya?"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved