Apakah Pecandu Pornografi Bisa Membahayakan Jiwa? Apa Itu Pre Frontal Cortex?

Diberitakan sebelumnya, Marshel membeli konten google drive yang berisi 76 video dan sejumlah foto tanpa busana.

ISTIMEWA/Kolase Tribun Jakarta
Marshel Widianto kaget terseret kasus Dea OnlyFans. 

Namun, untuk memenuhi kepuasan dan kesenangannya, seseorang akan melihat yang lebih porno atau vulgar lagi untuk memicu dopamin yang lebih banyak.

Nah, karena terus dibanjiri dopamin, PFC akan semakin mengkerut dan mengecil, lalu lama-lama menjadi tidak aktif. Dengan kondisi ini mengakibatkan fungsi dari bagian otak ini semakin tidak aktif.

Jika PFC ini tidak aktif atau bahkan rusak, maka yang terjadi pada orang tersebut adalah kesulitan untuk mengingat hal-hal sederhana, gairah seksual menjadi turun, badan terasa lemas meski sudah cukup tidur, mengalami disfungsi ereksi atau membutuhkan waktu lebih lama agar penis bisa ereksi.

Sebagai informasi, pada dasarnya PFC bisa rusak disebabkan oleh benturan fisik atau juga zat kimia seperti narkotika, psikotropika, zat adiktif atau napza.

Alasan Marshel Widianto Beli Konten Dea OnlyFans, Ingin Membantu karena Iba

Oleh karena itu, pronografi dalam perkara ini sering juga disebut sebagai Narkolema (Narkoba lewat mata) yang dapat merusak otak dan pikiran kita, termasuk kinerja PFC tadi.

Kecanduan pornografi tergolong perilaku seksual kompulsif

Dikutip dari WebMD, situs pornografi PornHub mencatat 42 miliar kunjungan selama tahun 2016. Artinya, ada 115 juta kunjungan per hari dari seluruh pengguna internet di situs ini.

Meski demikian, kecanduan pornografi sejauh ini belum tergolong sebagai masalah kesehatan.

Hanya saja, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan perilaku seksual komplusif sebagai gangguan kesehatan mental pada tahun 2018 lalu.

Tindakan ini juga merujuk pada aktivitas seksual berulang yang menjadi fokus utama kehidupan seseorang.

Marshel Widianto Beli 76 Video Seksi Dea OnlyFans, Berapa Pendapatan Dea OnlyFans Per Bulan?

Keadaan ini sekaligus menunjukkan bagaimana pengidapnya mengabaikan kesehatan dan perawatan pribadi atau minat, kegiatan, dan tanggung jawab lainnya.

Hal tersebut serupa dengan yang biasanya dialami oleh penderita kecanduan pornografi.

Seperti halnya narkoba, kecanduan pronografi juga mengakibatkan kerusakan otak yang cukup serius. Pornografi bukan hanya merusak otak dewasa tetapi juga otak anak.

Kerusakan otak tersebut sama dengan kerusakan otak pada orang yang mengalami kecelakaan mobil dengan kecepatan sangat tinggi. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved