Buka Diklat Pelatihan Menulis, Ini Pesan Bunda Literasi Kabupaten Sanggau

"Kompetensi guru sebagaimana diatur oleh Undang-undang adalah kompotensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesio

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. TP PKK Sanggau
Bunda Literasi Kabupaten Sanggau, Arita Apolina saat membuka kegiatan Diklat Pelatihan Menulis di Gedung SDN 24 Engkasai, Kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Selasa 5 April 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Bunda Literasi Kabupaten Sanggau, Arita Apolina membuka kegiatan Diklat Pelatihan Menulis dengan tema "Pelatihan peningkatan kompetensi guru menulis dan memproduksi konten media pembelajaran di era digital". Kegiatan berlangsung di Gedung SDN 24 Engkasai, Kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Selasa 5 April 2022.

Dalam kesempatan itu, Arita Apolina menyampaikan bahwa untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu tentu tidak mudah, Karena banyak komponen yang saling berkaitan salah satunya guru.

"Tidak dapat dipungkiri bahwa guru merupakan inti dari pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu dalam membangun pendidikan yang berkualitas dan kompetitif, keberadaan guru memiliki peran yang sangat strategis. Sehingga setiap guru harus secara terus-menerus meningkatkan profesionalismenya,"katanya melalui rilisnya, Rabu 6 April 2022.

Dikatakannya, Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.

"Kompetensi guru sebagaimana diatur oleh Undang-undang adalah kompotensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional,"jelasnya.

Dalam dunia pendidikan, Guru sebagai komponen utama dituntut mampu beradaptasi dengan metode pendidikan diera digital ini.

Selain keahlian dan kecakapan mengajar, Guru perlu untuk cakap dalam penggunaan digitalisasi dan harus memiliki mindset yang tumbuh dan terbuka.

Berikut Kegiatan Tiga Polsek Jajaran Polres Sanggau, Cek Sembako & Minyak Goreng di Pertokoan

"Selain itu, para guru diharapkan mampu beradaptasi dengan memanfaatkan sarana dan prasarana dalam pendidikan saat ini. Dimana harus melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh, menguasai berbagai teknik yang baru dengan menggunakan sistem, dan lain-lain,"ujarnya.

"Setiap individu adalah guru, guru bagi anak istri, guru bagi teman sejawat, guru bagi orang lain,"tambahnya.

Dengan menulis lanjutnya, Tentu kita akan eksis dan bersama-sama dalam wadah satu guru saling memotivasi untuk berkarya, dengan harapan akan bermunculan berbagai karya tulis yang luar biasa dari ide, pengalaman, solusi, informasi dan banyak konten yang bisa disajikan.

"Pemikiran, pengetahuan dan pengalaman rekan-rekan guru dalam memajukan sekolah sangat perlu untuk dibagi kepada yang lain. Dipastikan kondisi wilayah, daerah dan kepulauan akan memiliki kekayaan budaya, Sehingga akan berbeda ceritanya tentang pendidikan disana,”ujarnya.

Arita menambahkan, Situasi pandemi covid-19 mendorong adaptasi dan transformasi dalam berbagai sektor kehidupan.

Tidak terkecuali pada sektor pendidikan yang menuntut para guru untuk meningkatkan kompetensi dan menyesuaikan diri.

Paradigma dalam pendidikan telah berubah dari mengajar menjadi belajar. Ini berarti, lanjutnya, pendidikan bukan hanya menyampaikan pengetahuan, Tapi bagaimana membantu siswa menemukan informasi sendiri.

“Paradigma ini sejalan dengan program merdeka belajar, dimana guru diharapkan menghasilkan lulusan yang berdaya saing, dan berpikir kritis,”pungkasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Sanggau)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved