Khazanah Islam
Niat Sholat Subuh Sendiri dan Berjamaah Lengkap dengan Doa Qunut
Solat Subuh bisa dilaksanakan sendiri namun demikian, lebih utama dilaksanakan secara berjamaah.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sholat Subuh adalah salat wajib yang dilaksanakan di waktu Subuh atau Fajar.
Solat Subuh bisa dilaksanakan sendiri namun lebih utama dilaksanakan secara berjamaah.
Sebelum melaksanakan Solat Subuh, disarankan untuk melaksanakan Solat Sunnah dua rakaat.
Solat ini keutamaannya lebih baik dari dunia dan seisinya.
• Doa Qunut Subuh dan Doa Penggantinya Jika Tidak Hafal
Berikut ini bacaan niat Sholat Subuh:
Niat Sholat Subuh Sendiri
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatas shubhi rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Subuh dua rakaat karena Allah SWT,”
• Shalat Subuh Tapi Tidak Baca Doa Qunut, Bagaimana Hukumnya?
Niat Sholat Subuh Berjamaah Sebagai Imam/Makmum
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.
• Bacaan Jika Tak Hafal Doa Qunut atau Lupa Dalam Sholat Subuh
Doa Qunut Subuh
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahummahdini fî man hadait, wa ‘âfini fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait.
wa bâriklî fî mâ a‘thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik.
wa innahû lâ yazillu man wâlait
wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait
fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait
wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam
Artinya:
“Ya Allah, berilah hidayah kepadaku seperti orang-orang yang telah Engkau beri hidayah.
Berikanlah kebaikan kepadaku seperti orang-orang yang telah Engkau beri kebaikan.
Berikan aku kekuatan seperti orang-orang yang telah Engkau beri kekuatan.
Berkahilah bagiku terhadap apa yang telah Engkau berikan.
Peliharalah aku dari kejelekan yang Engkau tetapkan.
Sesungguhnya Engkau menetapkan dan tidak ada sesuatu yang ditetapkan bagi-Mu.
Tidak ada yang merendahkan orang yang telah Engkau beri kuasa.
Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Engkau Maha Agung”.