Pemkab Mempawah Gelar Rakor Upaya Siaga Penanganan Karhutla

Kepala BPBD Kabupaten Mempawah, Agit Sugiarto mengatakan rapat bertujuan untuk meminta masukan dan pertimbangan teknis dari seluruh stakeholder terkai

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Prokopim Pemkab Mempawah
Pemerintah Kabupaten Mempawah menggelar Rapat Koordinasi upaya siaga darurat penanganan karhutla secara cepat, sigap dan terpadu, Kamis 31 Maret 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dalam rangka mengantisipasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Mempawah, Pemerintah Kabupaten Mempawah menggelar Rapat Koordinasi upaya siaga darurat penanganan karhutla secara cepat, sigap dan terpadu.

Rapat tersebut digelar pada dilaksanakan pada Kamis 31 Maret 2022 di Balai Junjung Titah Kantor Bupati Mempawah, dan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi.

Rakor tersebut juga dihadiri oleh Kepala BPBD Kabupaten Mempawah Agit Sugiarto, Asisten Ekbang Kesra Setda Mempawah Rohmat Effendy, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Kalbar Luhur Tri Uji Prayitno, Kepala Kantor Kemenag Mempawah Hasib Arista, perwakilan TNI Polri dan pihak-pihak terkait lainnya.

Kepala BPBD Kabupaten Mempawah, Agit Sugiarto mengatakan rapat bertujuan untuk meminta masukan dan pertimbangan teknis dari seluruh stakeholder terkait dalam penanganan dan penanggulangan karhutla di wilayah Kabupaten Mempawah untuk penentuan atau penetapan status darurat bencana asap akibat karhutla.

David Akui Masih Ada Delapan Orang Pasien Isolasi Covid-19 di RSUD dr Rubini Mempawah

"Maksud lainnya adalah untuk penetapan struktur komando penanganan dan penanggulanan karhutla pada saat status darurat bencana asap akibat karhutla," katanya, Jumat 1 April 2022.

Agit juga menyampaikan per tanggal 31 maret 2022 terdapat 54 titik api di wilayah Kabupaten Mempawah, dan terdapat beberapa potensi kerawanan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Mempawah.

"Diantaranya adalah kawasan lahan gambut yang terdapat di setiap kecamatan. Proses terbakarnya lahan gambut sangat cepat dan mudah menyebar. Pola bercocok tanam masyarakat masih menggunakan cara pembakaran dan adanya pembukaan lahan dengan cara pembakaran," terangnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Mempawah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved