Breaking News

Sejarah Tradisi Kirim Doa Ziarah Kubur Ramadan yang Dilakukan Umat Islam hingga Saat Ini

Sejarah Ziarah Kubur yang jadi tradisi umat Islam jelang Ramadan Tiba bisa disimak selengkapnya disini.

Editor: Rizky Zulham
DONAL HUSNI / NURPHOTO / NURPHOTO VIA AFP
Ilustrasi - Sejarah dan Tradisi Kirim Doa saat Ziarah Kubur Menjelang Ramadan Tiba. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sejarah Ziarah Kubur yang jadi tradisi umat Islam jelang Ramadan Tiba bisa disimak selengkapnya disini.

Tinggal beberapa hari lagi, umat Islam di Indonesia menyambut datangnya bulan Ramadhan 1443 H/2020 M.

Terdapat berbagai tradisi yang dilakukan ketika menjelang Ramadhan dari berbagai daerah di Indonesia.

Salah satunya adalah tradisi ziarah kubur untuk mendoakan kerabat yang sudah meninggal. Apa itu tradisi ziarah kubur?

Aturan Prokes Puasa Ramadan 2022 - Boleh Bukber tapi Dilarang Ngobrol dan Ceramah Dibatasi 15 Menit

Sejarah tradisi ziarah kubur

Melansir Kompas.com, dosen Ilmu sejarah Universitas Airlangga (Unair) Purnawan Basundoro mengatakan bahwa tradisi ziarah kubur merupakan tradisi yang sudah berumur sangat tua.

Tradisi ziarah kubur dilakukan dengan mengadopsi keyakinan memberikan penghormatan terhadap leluhur atau nenek moyang.

"Penghormatan terhadap nenek moyang itu tradisi lama ya, lama sekali. Kemudian ketika Islam datang muncul tradisi serupa yang dibalut dengan ajaran Islam," kata Purnawan kepada Kompas.com.

Penghormatan terhadap nenek moyang dengan bentuk ziarah kubur adalah tradisi yang bersifat universal, sehingga sering dijumpai pada setiap kebuyaan.

"Bahkan kalau zaman dulu, animisme dan dinamisme, tradisi semacam itu (ziarah kubur) kan banyak," ujar Purnawan.

Saat kedatangan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang sering digunakan oleh umat islam untuk melakukan ziarah kubur.

"Nah, ziarah kubur itu dianggap sebagai salah satu ibadah. Sehingga ketika memasuki Ramadhan, misalnya banyak yang ziarah," kata Purnawan.

Selain itu, ziarah kubur juga disering dianggap sebagai media bersilaturahmi antara orang yang masih hidup dengan orang-orang yang sudah meninggal.

"Karena makam ini adalah satu-satunya media yang menautkan antara orang yang masih hidup dengan yang sudah meninggal," ungkapnya.

Pada ziarah kubur disaat lebaran, sering dimanfaatkan perantau untuk bersilaturahmi dengan orang yang telah meninggal.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved