Alasan Malaysia Mengusulkan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa ASEAN Kedua
Bahasa Melayu akan diusulkan oleh Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yakob sebagai bahasa kedua ASEAN.
Menurut dia, upaya penggunaan bahasa Melayu ini akan dilanjutkan dalam setiap pertemuan pada konferensi internasional baik bilateral maupun multilateral di dalam atau di luar negeri.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia juga akan diminta untuk menyediakan kelas bahasa Melayu bagi staf kementerian yang telah ditempatkan di luar negeri bersama dengan anak-anaknya.
Menurutnya, kebanyakan anak pejabat diplomatik memiliki penguasaan Bahasa Melayu yang lemah lantaran mereka belajar di sekolah internasional.
• Daftar Pemain Unggulan Swiss Open 2022: Wakil Indonesia dan Malaysia Dominasi Ganda Putra - Campuran
Wajib belajar Bahasa Melayu bagi mahasiswa asing

Pernyataan Ismail sejalan dengan pernyataan yang ia buat sebelumnya di Majelis Umum Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Kala itu, pihaknya mengumumkan bahwa pembelajaran bahasa Melayu akan diwajibkan bagi mahasiswa asing yang mendaftar di universitas-universitas Malaysia.
• Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh
Ismail sendiri adalah salah satu dari tiga wakil presiden UMNO.
Ia juga menyebut Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia Noraini Ahmad juga telah setuju untuk melaksanakan usulan tersebut.
“Sudah saatnya kita berbangga dengan bahasa Melayu, karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk merasa canggung berbicara bahasa Melayu bahkan di panggung internasional, karena bahasa adalah jiwa bangsa,” kata Ismail.
Ia juga mengatakan Undang-Undang Dewan Bahasa dan Pustaka juga akan direvisi untuk mendukung upaya ini.
Undang-Undang akan direvisi untuk memberikan kekuatan penegakan terkait penyalahgunaan bahasa, termasuk mereka yang memasang papan tanda yang mengandung kesalahan bahasa.
(*)