Soroti Genangan Air Jalan Cadika, Hikman Sudirman Minta Drainase Dibersihkan
Sudiman menilai, perlu dirintis drainase baru agar pembuangan air lancar, sehingga tidak menimbulkan genangan di jalan cadika.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Genangan air di jalan Cadika, mendapat sorotan dari Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Sintang, Hikman Sudirman.
Menindaklanjuti keluhan warga, politisi Partai Demokrat ini langsung meninjau lokasi dan melihat langsung penyebab terjadinya genangan air di jalan tersebut.
Menurut Sudirman, drainase yang ada di sekitar jalan cadika kondisinya tak terawat. Banyak tumpukan sampah dan rumput menutupi drainase. Selain itu, saluran pembuangan yang ada juga kurang besar sehingga aliran air menjadi lambat.
"Solusi jangka pendek drainase yang ada harus dibersihkan. Kemudian pemerintah desa setempat bersama warga perlu membuat atau merintis drainase baru yang terhubung dengan drainase yang sudah ada agar tidak terputus," kata Hikman Sudirman belum lama ini.
• 6 Hari Hilang Tenggelam, Bocah 11 Tahun di Sintang Belum Ditemukan
Selain meninjau genangan air di jalan cadika, Sudirman bersama dengan Kadis PU, Kades Baning Kota juga meninjau drainase yang berada di belakang rumah adat Melayu, drainase itu terhubung ke saluran pembuangan yang mengarah ke stadion baning. "Ternyata drainase yang di belakang rumah adat melayu terputus akibat tertutup rumput," ungkapnya.
Menurutnya, dransinase tersebut harus dibersihkan dan sampai ke saluran pembuangan yang mengarah ke Stadion Baning.
Sudiman menilai, perlu dirintis drainase baru agar pembuangan air lancar, sehingga tidak menimbulkan genangan di jalan cadika.
"Kalau sudah ada, kita minta dinas PU dan Perkim agar drainase tersebut dipermanenkan," katanya.
Selain itu, Sudirman juga sudah mendorong pemkab Sintang melalui Dinas PU agar berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) supaya mengganti gorong gorong saluran pembuangan dengan ukuran diameter yang lebih besar supaya air dapat mengalir maksimal.
"Saluran pembungan itu memotong jalan nasional, kita tidak punya kewenangan. Untuk solusinya Kita koordinasi dengan BBPJN supaya gorong gorong itu diganti dengan diameter yang lebih besar," saran Sudirman. (*)
(Simak berita terbaru dari Sintang)