Ramadhan Kareem

Potensi Kecil Hilal Terlihat 1 April 2022, BMKG Sebut Cara Pantau Hilal Penentu Awal Ramadhan 1443 H

"Hasil Rukyat Hilal awal bulan Ramadan 1443 H pada 1 April 2022 hilal berpotensi kecil untuk terlihat (teramati),"

Editor: Dhita Mutiasari
Youtube @TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ilustrasi Pemantauan hilal untuk penetapan 1 Ramadhan 1442 Hijriyah lalu. Potensi Kecil Hilal Terlihat 1 April 2022, BMKG Sebut Cara Pantau Hilal Penentu Awal Ramadhan 1443 H. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melaksanakan rukyat hilal penentuan 1 Ramadhan 1443 Hijriah tahun 2022 ini.

Pelaksanaan rukyat hilal pada hari Jumat, 1 April 2022 oleh 34 tim yang tersebar di Indonesia.

Umat Muslim segera menyambut datangnya bulan Ramadan 2022.

Namun BMKG menyebutkan bahwa kecil kemungkinan dapat melihat hilal pada 1 April 2022.

Sehingga kemungkinan awal puasa atau 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. 

Hal itu setelah BMKG melakukan pengamatan astronomi dan melihat catatan hilal yang teramati oleh BMKG sejak tahun 2008. 

"Hasil Rukyat Hilal awal bulan Ramadan 1443 H pada 1 April 2022 hilal berpotensi kecil untuk terlihat (teramati)," ujar Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono kepada Kompas.com, Senin 21 Maret 2022.

Apa Itu Hisab dan Rukyat, Metode untuk Menentukan Awal Puasa Ramadhan 1443 Hijriyah

Penyebab hilal tidak muncul pada 1 April 2022

Rahmat mengungkapkan, ada beberapa kondisi yang menyebabkan hilal berpotensi kecil terlihat pada 1 April 2022.

Pertama, tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 1,11 derajat di Jayapura (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 2,19 derajat di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat).

Hal ini dinilai masih sangat rendah (tinggi hilal terendah yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 6,47 derajat).

Kedua, elongasi saat Matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 2,87 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan terbesar 3,46 derajat di Sabang (Aceh), di mana angka ini juga dinilai masih sangat rendah.

Ketiga, umur Bulan saat Matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 2,31 jam di Merauke (Papua) sampai dengan yang tertua sebesar 5,39 jam di Sabang (Aceh).

Rahmat menyampaikan, umur tersebut masih terbilang sangat muda.

"Umur Bulan termuda yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 13,76 jam," ujar Rahmat.

Keempat, Lag atau selisih terbenamnya Matahari dan terbenamnya Bulan berkisar antara 6,44 menit di Jayapura (Papua) sampai dengan 11,33 menit di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat) dan disebut masih sangat singkat.

"Lag tersingkat yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 30 menit 19 detik," imbuhnya.

Jadwal Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1443 Hijriyah Diumumkan Kemenag, Hilal Penentu Awal Puasa

Kelima, kecerlangan Bulan (FIB) saat Matahari terbenam berkisar antara 0,06 persen di Merauke (Papua) sampai dengan 0,092 persen di Sabang (Aceh).

Persentase kecerlangan tersebut juga dinilai masih sangat redup, mengingat kecerlangan Bulan ter-redup yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 0,41 persen.

"Juga berdasarkan hasil analisis BMKG yang pernah dilakukan, kriteria hilal terlihat adalah tinggi hilal sebesar 5,23 derajat dan elongasi sebesar 5,73 derajat," ujar Rahmat.

Cara Pantau Hilal

Di sisi lain, pihak BMKG menyampaikan, masyarakat dapat ikut melihat hilal penentu awal bulan Ramadhan 1443 H pada Jumat 1 April 2022 pada sore hingga petang hari.

Masyarakat dapat menyaksikannya secara online atau live streaming dengan mengakses laman BMKG atau www.bmkg.go.id/hilal dari rumah masing-masing.

"Untuk mengawali bulan Ramadan 1443 H umat Islam Indonesia sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama Republik Indonesia yang akan diumumkan pada tanggal 1 April 2022 malam, setelah sidang isbat," tulis rilis BMKG. 

Kapan Penentuan Hilal Ramadhan 1443 H? Prediksi Hasil Rukyat Hilal Penentu Awal Puasa

Penetapan Awal Ramadhan 1443 H

Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU memiliki cara masing-masing dalam penetapan awal Ramadhan.

1. Muhammadiyah

Muhammadiyah sudah menentukan awal Ramadhan 1443 Hijriah yang jatuh pada 2 April 2022. 

Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah atau Kementerian Agama (Kemenag) belum memaparkan pelaksanaan rukyatul hilal atau menggelar sidang isbat.

Mengutip Kompas.com, Sabtu 12 Februari 2022, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.

Sehingga jika dihitung mundur puasa Ramadhan tinggal 13 hari lagi jika dihitung dari hari ini Minggu 20 Maret 2022.

Hal itu tercantum pada Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H yang ditandatangani Prof Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Agung Danarto selaku Sekretaris.

"1 Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 Masehi," demikian isi maklumat tersebut.

Dalam maklumat tersebut, penetapan 1 Ramadhan 1443 H berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Dengan awal puasa Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022, maka salat tarawih perdana akan dilaksanakan pada Jumat, 1 April 2022 malam.

Kemudian mengawali puasa Ramadhan 2022 dan bersantap sahur pada Sabtu, 2 April 2022.

Muhammadiyah juga telah menentukan kapan Lebaran atau 1 Syawal 1443 H.

Masih dalam Maklumat yang sama, 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Sehingga warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat Tarawih terakhir Ramadhan 1443 H pada Minggu, 1 Mei 2022.

Sementara keesokan harinya, Senin 2 Mei 2022 pagi hari, warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat Id.

Sedangkan, 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada Kamis Pahing, 30 Juni 2022 M, sehingga warga Muhammadiyah merayakan Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijah) pada Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M.

• Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Saat Berpuasa

2. Nahdlatul Ulama (NU)

Mengutip Kompas.com,  tahun sebelumnya NU menentukan awal ibadah puasa melalui pelaksanaan rukyatul hilal yang dilakukan di 35 titik di seluruh Indonesia.

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU (LF PBNU) telah melakukan perhitungan terhadap hilal Ramadhan 1442 H. NU menggunan metode penghitungan hisab jama’i di markaz Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta dengan koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.

3. Pemerintah

Kementerian Agama (Kemenag) Di samping itu, pemerintah menentukan awal Ramadhan dengan pengamatan hilal di seluruh wilayah Indonesia. Kemudian, mereka mengadakan sidang isbat yang terbagi menjadi tiga tahap, yakni:

1. Pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1443 H oleh anggota Rim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag.

2. Sidang isbat awal Ramadhan yang akan digelar setelah Salat Maghrib.

3. Konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama.

Biasanya pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat dalam menentukan awal puasa 1 Ramadhan 1443 H.

Merujuk pada penentuan 1 Ramadhan pada 2021, sidang isbat dilakukan sehari jelang puasa Ramadhan atau pada hari terakhir bulan Sya'ban.

Lantaran masih dalam suasana pandemi Covid-19, sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1442 H atau pada tahun lalu digelar secara daring dan luring.

Tidak semua peserta sidang Isbat akan hadir ke kantor Kemenag.

Biasanya, sidang isbat akan diawali dengan seminar posisi hilal awal Ramadan oleh Tim Falakiyah Kemenag.

Kemudian dilanjutkan dengan melaporkan hasil hisab dan pantauan Rukyatul hilal oleh tim Kemenag di seluruh Indonesia.

Dari hasil tersebut, Kemenag bersama sejumlah pihak akan memutuskan kapan awal Ramadhan 1443 H/2022 dimulai.

Dengan demikian, patut dinanti pengumuman selanjutnya dari pemerintah terkait kapan 1 Ramadhan 1443 H/2022.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved