Kepala Balai Bahasa Ungkap Alasan Adakan Bengkel Sastra di Pesantren

"Karya sastra lahir dari kondisi yang berkembang di sekitar kita. Dengan modal membaca dan merenung yang dilakukan anak-anak santri inilah menjadi per

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Humas Kemenag Mempawah/Aspari
Penulisan Cerita Pendek bagi Santri Madrasah Aliyah Pesantren Darussalam Sengkubang Tahun 2022, Selasa 22 Maret 2022 pagi. 

Humas Kemenag Mempawah

Aspari

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat, Suharyanto, mengungkapkan beberapa alasan dipilihnya pesantren di Mempawah sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan Bengkel Sastra.

“Bukan tanpa alasan, kami memilih Pesantren, karena banyak pesantren di Surabaya yang tempat berkembangnya karya sastra di Indonesia. Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang ini saya yakin jadi pusat pertumbuhan karya sastra di Kalbar,” ungkap Suharyanto, Selasa 22 Maret 2022.

Suharyanto menjelaskan, sejarah Islam telah melahirkan karya-karya besar yang berasal dari Timur Tengah dan dari Indonesia. Ada Kyai Mustafa Bisri, Emha Ainun Najib, Acep Zamzamur, Ahmad Tohari, Habiburrahman El-Shirazy, Ahmad Fuadi dan semuanya produktif dalam berkarya.

“Anak-anak pesantren sudah terbiasa membaca dan memiliki kekayaan referensi. Sudah terbiasa melakukan perenungan-perenungan," katanya.

"Karya sastra lahir dari kondisi yang berkembang di sekitar kita. Dengan modal membaca dan merenung yang dilakukan anak-anak santri inilah menjadi pertimbangan kami dalam menentukan kegiatan Bengkel Sastra ini dilaksanakan di pesantren,” imbuhnya lagi.

Dirinya berharap, anak-anak serius mengikuti kegiatan bengkel sastra selama empat hari ini dengan sungguh-sungguh.

Kasi PAIS Kemenag Mempawah Sebut Seni Dapat Melembutkan Jiwa

Yakni belajar bagaimana cara bikin cerpen yang baik dan bagaimana mempublikasikan karya sastra yang telah dihasilkan.

"Kami akan terbitkan hasil karya sastra yang ditulis anak-anak dari pesantren," katanya.

"Anak-anak santri MAN Sengkubang sungguh beruntung memiliki Kepala Madrasah seorang praktisi, penulis naskah drama, cerpen, dan pemain teater yang telah memainkan teater "Lautan Dzikir" dengan 3 bahasa dalam even MTQ Provinsi Kalbar di Mempawah," ujarnya lagi.

Lanjut dikatakannya, dalam tingkat peradaban telah ditemukan sastra. Karya sastra sudah berumur sepanjang sejarah manusia. Sesuatu itu dapat diterima masyarakat di manapun tempatnya, ketika sesuatu itu memiliki manfaat di tengah masyarakat. Begitupun karya sastra dapat diterima masyarakat.

“Quintus Horatius Flaccus (8 Desember 65 SM - 27 November 8 SM), atau lebih dikenal sebagai Horatius adalah seorang penyair terkenal di Kekaisaran Romawi. Dia mengatakan, sastra memiliki dua fungsi utama, yakni: keindahan dan manfaat. Ada yang menyatakan karya sastra memiliki nilai edukasi (pendidikan) dan fungsi moralitas. Betapa pentingnya nilai-nilai moral untuk dijaga dan diwariskan di tengah masyarakat. Karya sastra fungsi estetis (keindahan). Memperoleh kebermanfaatan,” pungkas Suharyanto. (*)

(Simak berita terbaru dari Mempawah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved