Masa Kepemimpinannya, Gubernur Sutarmidji Optimis Program Cetak 5000 Penghafal Al Quran di Kalbar

Minimal dikatakannya ada 5 ribu penghafal Alquran diwisuda dalam lima tahun masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Kalbar.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) IV Lembaga Pengembangan Tilawtil Quran (LPTQ) Kalimantan Barat (Kalbar) Tahun 2022 di Grand Hotel Mahkota, Senin 21 Maret 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji berharap pembinaan untuk ajang kompetisi MTQ dan sejenisnya semakin baik lagi.

Dirinya juga berharap target Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mencetak hafiz dan hafizah atau penghafal Alquran 30 juz tercapai.

Minimal dikatakannya ada 5 ribu penghafal Alquran diwisuda dalam lima tahun masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Kalbar.

“Kalau lima ribu insyallah bisa kita capai. Sekarang 8.700 sedang (proses) menghafal," katanya.

Ketum LPTQ Kalbar Sebut Ada 110 Pondok Tahfidz dengan Peserta 8723 Orang Sedang Proses Hafalan Quran

Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) IV Lembaga Pengembangan Tilawtil Quran (LPTQ) Kalimantan Barat (Kalbar) Tahun 2022 di Grand Hotel Mahkota, Senin 21 Maret 2022.

Melalui Rakerda yang digelar 21-23 Maret 2022 tersebut, Sutarmidji berharap bisa dirumuskan berbagai hal untuk kemajuan pengembangan tilawtil quran ke depan khususnya untuk Kalbar.

Midji juga berpesan agar pembinaan oleh LPTQ semakin ditingkatkan. Dikatakannya bahwa Pembinaan di ajang tilawatil quran menurutnya hampir sama dengan olahraga. Dimana para pesertanya juga butuh kesehatan fisik dan mental.

Sehingga ia menyarankan untuk melibatkan dokter olahraga dan psikilog untuk membina para qari dan qariah.

“MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) ini beberapa jenis lomba perlu pernafasan, perlu apa, nah libatkan dokter olahraga, piskilognya libatkan. Itu harus, jadi pembinaan itu semua aspek harus masuk di situ," pesannya.

Sebagai evaluasi lainnya terkait program 5000 hafidz dalam 5 tahun kepemimpinannya, selama ini dikatakannya banyak peserta yang tidak lulus uji kompetensi ketika harus dites sekaligus untuk 30 juz, ke depan Midji menyarankan uji kompetensi dilakukan bertahap.

Dari total 30 juz, uji kompetensi dan wisuda bisa dilakukan masing-masing per 10 juz.

"Nanti saya maunya bertahap, wisuda 10 juz, 20 juz kemudian 30 juz. Yang berat ini tes untuk 30 juznya, dia mungkin sudah selesai (hafal) 30 juz, tapi begitu tes tidak lolos. Sehingga tesnya kita (ubah), kan tidak semuanya untuk lomba, tapi mungkin dia sudah 30 juz, dia bisa memperbaiki sendiri,"pungkasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved