Usai Langka Migor Muncul dengan Harga Melambung, Ketum HMI Cabang Sambas Nilai Mendag Gagal

Pirdaus mengatakan, keanehan itu menyeruak saat sekarang setelah harga dibebaskan bak sulap tiba tiba stok migor melimpah. "Ini memperlihatkan tentu a

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Pribadi Pirdaus
Pirdaus, Ketua Formatur HMI Cabang Sambas. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Ketua Formatur Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sambas Pirdaus menilai Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi gagal dalam mengendalikan stok dan harga minyak goreng.

"Kami menilai Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi gagal dalam mengendalikan stok minyak goreng dan harganya," ujar Pirdaus kepada Tribun Pontianak, Minggu 20 Maret 2022.

Menurut Pirdaus peristiwa kelangkaan minyak goreng sangat menyayat hati rakyat. Apalagi untuk mendapatkan kebutuhan pokok itu warga harus rela antre.

"Peristiwa ini sangat menyayat hati rakyat. Bagaimana tidak, minyak goreng (migor) yang tadinya sangat langka, orang antre berkilo-kilo meter hanya untuk mendapatkan migor," katanya.

Pirdaus mengatakan, keanehan itu menyeruak saat sekarang setelah harga dibebaskan bak sulap tiba tiba stok migor melimpah.

"Ini memperlihatkan tentu ada penimbunan yang dilakukan pengusaha migor," katanya.

Minyak Goreng di Toko Ritel Sambas Rp 25 Ribu Per Liter

Pirdaus pun mengatakan bahwa kebijakan Mendag mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) migor Rp 14 Ribu ini hanya menguntungkan oligarki saja. Dengan dicabutnya HET tentu ini membuat rakyat menjerit karena harga migor melambung tinggi.

"Bukannya menghadirkan solusi di tengah kesusahan rakyat ini malah mengeluarkan kebijakan yang mencekik rakyat," tegasnya.

Terkait perihal dalam rapat Mendag yang menyampaikan maaf karena tidak dapat mengontrol minyak goreng, kata Pirdaus itu mengisyaratkan Mendag tak punya kekuatan.

"Ini menegaskan bahwa Mendag hari ini tak punya kekuatan menghadapi para mafia migor," ujarnya.

Maka dari itu kata Pirdaus, kami meminta Presiden Jokowi untuk mereshuffle Mendag dan segara menyelesaikan persoalan minyak goreng.

"Karena masyarakat kita akan menghadapi bulan ramadan dan hari raya Idulfitri," ucapnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Sambas)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved