Doa Katolik
Orang Kudus Katolik 11 Maret Santo Sophronius
Santo Sophronius berasal dari kota Damsyik (sekarang Damaskus – Suriah). Awalnya ia adalah seorang guru dan ahli retorika.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Orang Kudus Katolik 11 Maret ini merayakan Santo Sophronius.
Santo Sophronius berasal dari kota Damsyik (sekarang Damaskus – Suriah).
Awalnya ia adalah seorang guru dan ahli retorika.
Kerinduannya untuk menjadi seorang pelayan Tuhan membuat Sophronius meninggalkan Damsyik dan mulai mengembara ke pertapaan-pertapaan dan biara-biara di sekitar Asia kecil.
Ia berkelana sampai ke tanah Mesir, dimana ia tinggal selama beberapa tahun dan dibimbing oleh Patriark Alexandria, Santo Yohanes Penderma.
• Orang Kudus Katolik 11 Maret Beato Serafim Koda
Disekitar tahun 580, Sophronius pindah ke Yerusalem dan masuk biara santo Theodosius didekat kota Bethlehem.
Ketika muncul ajaran sesat Monotelitisme, Sophronius dengan gigih melawan ajaran sesat yang menyatakan bahwa Kristus hanya memiliki satu kodrat Ilahi, dan menolak kodrat manusia-NYA.
Ia menulis banyak buku demi membendung pengaruh ajaran ini.
Buku-bukunya kini telah hilang. Pada tahun 633 Sophronius berangkat ke ibukota Kekaisaran Romawi Timur Konstantinopel demi memperingatkan para pemimpin Gereja agar tidak terpengaruh oleh monotelitisme yang ternyata mendapat dukungan dari kaisar Heraklius (Kaisar Byzantium 610 – 641).
Meskipun misinya ke Konstantinopel tidak membuahkan hasil, namun Sophronius terpilih menjadi Patriark Yerusalem pada tahun 634.
Segera setelah penobatannya, Sophronius menuliskan sebuah surat kepada Paus Honorius I dan para patriark gereja diwilayah Timur.
Dalam suratnya ia menegaskan pandangannya akan dua kodrat Yesus, kodrat manusia dan kodrat ilahi.
Ia kembali menyatakan penolakkannya terhadap ajaran Monotelitisme, yang menurutnya adalah wujud lain dari ajaran sesat Monofisit.
• Orang Kudus Katolik 11 Maret Beato Pal Prennushi
Surat ini sekarang telah hilang; begitu juga dengan florilegium (Anthologi) dari sekitar 600 teks yang dikumpulkan Sophronius dari para Patriark Timur yang mendukungnya.
Dokumen ini juga hilang. (Perjuangan Sophronius baru membuahkan hasil pada tahun 680, kurang lebih 40 tahun setelah kematiannya, saat diselenggarakannya konsili Konstantinopel III. Hasil konsili ini menolak ajaran Monotelitisme dan menyatakannya sebagai ajaran sesat.)