Konflik Ukraina vs Rusia
Update Perang Rusia Vs Ukraina 2022 , Amerika Ungkap Kota Kiev Bakal Dikepung Penuh 2 Hari ke Depan!
Selain itu, Presiden Vladimir Putin diperkirakan telah mengerahkan hampir 75% kekuatan tempur pra-tahapnya ke Ukraina.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kota Kiev yang tak lain ibu kota negara Ukraina menjadi satu di antara palagan besar dalam perang Rusia Vs Ukraina 2022.
Dalam beberapa hari terakhir sejak invasi Rusia ke Ukraina 2022 dimulai, sejumlah titik di Kota Kiev menjadi medan mematikan kedua kubu.
Namun sejak Kamis 24 Februari 2022 hingga Selasa 1 Maret 2022, kota Kiev masih mampu bertahan dari gempuran.
Meskipun parimeter pertahanan Ukraina dilaporkan kian sempit lantaran gerak maju pasukan tempur Rusia.
• Apa Hasil Perundingan Ukraina vs Rusia ?
Dalam waktu dekat, kota Kiev diperkerikan akan dikepung habis-habisan oleh Militer Rusia.
Informasi itu, dibuka oleh pihak Amerika Serikat.
Dirangkum dari laman Kontan.co.id, pihak Amerika Serikat memperkirakan, pasukan Rusia akan mencoba mengepung Kota Kyiv dalam beberapa hari mendatang.
• Mata Uang Rusia Rontok Imbas Invasi Rusia ke Ukraina 2022 , Rubel Terjun! Antrean Panjang di Bank
Dan dapat menjadi lebih agresif lantaran sejauh ini tampak frustrasi dengan kemajuan lambat mereka di ibukota Ukraina.
Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat senior pertahanan AS, Senin 28 Februari 2022.
Mengutip Kontan yang merangkum laman Reuters, sirene serangan udara meraung di jalan-jalan yang sebagian besar kosong di Kyiv pada hari Senin lalu.
Sirene itu memperingatkan kemungkinan serangan rudal lain oleh Rusia ketika kota itu bersiap untuk pertempuran yang lebih buruk yang akan datang ketika pasukan Rusia mendekat.
"Kami memprediksi mereka akan terus bergerak maju dan mencoba mengepung kota dalam beberapa hari mendatang," kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa pasukan Rusia berada sekitar 25 km (16 mil) dari pusat kota Kyiv.
• Belarusia Bergolak ! Demonstrasi Pecah Tentang Keputusan Pemerintah Bantu Rusia Perangi Ukraina
Para pejabat AS percaya bahwa perlawanan keras Ukraina telah memperlambat kemajuan pasukan Rusia dan kegagalan perencanaan telah membuat beberapa unit Rusia tanpa bahan bakar atau pasokan lainnya.
"Salah satu hal yang bisa terjadi adalah evaluasi ulang taktik mereka dan potensi mereka untuk menjadi lebih agresif dan lebih terbuka, baik dalam ukuran dan skala penargetan mereka di Kyiv," kata pejabat itu kepada wartawan.
Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim dan tidak memberikan bukti, mengatakan Amerika Serikat belum melihat ini terjadi tetapi mengkhawatirkannya.