Gerbang Batas Singkawang Sambas Dibangun, Bupati Sambas Satono: Bernilai Estetika Budaya

Menurutnya, terdapat nilai estetika dan budaya pada gerbang tersebut, sehingga menjadi destinasi wisata budaya pada gerbang tersebut.

Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Mirna Tribun
Dok. Pemkot Singkawang.
Gambar Gerbang "Mahligai Pesisir" yang didesain oleh Ar. Muhammad Ridha Alhamdani, S.T., M.Sc., IAI. Gerbang ini berada di Singkawang Utara, sebagai batas wilayah Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas, Minggu 27 Februari 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gerbang megah di tiga batas wilayah Kota Singkawang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang kini mulai dibangun.

Hal tersebut ditandai dengan digelarnya acara peletakan batu pertama pembangunan gerbang batas wilayah tersebut yang digelar di ruang TCM Kantor Wali Kota Singkawang dan dihadiri langsung oleh Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis serta Bupati Sambas, Satono melalui daring, pada Minggu 27 Februari 2022 pagi.

Bupati Sambas, Satono meletakan batu pertama pembangunan gerbang batas wilayah Sambas-Singkawang, Minggu 27 Februari 2022.
Bupati Sambas, Satono meletakan batu pertama pembangunan gerbang batas wilayah Sambas-Singkawang, Minggu 27 Februari 2022. (Dok. Prokopim Singkawang.)

Tjhai Chui Mie, Satono dan Sebastianus Darwis secara simbolis menekan tombol sirine, sebagai tanda pembangunan gerbang di batas wilayah mereka tersebut dimulai.

Mereka juga secara langsung melakukan peletakan batu pertama di gerbang-gerbang yang akan dibangun tersebut.

Penyerahan cendera mata berupa gambar
Penyerahan cendera mata berupa gambar "Gerbang Mahligai Pesisir" oleh Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie kepada Sekda Sambas Fery Madagaskar mewakili Bupati Sambas Satono. Gerbang ini didanai oleh PT Astra International melalui anak perusahaan mereka yakni FIF Group, AstraPay dan Astra Asuransi Buana, Minggu 27 Februari 2022. (Dok. Prokopim Singkawang)

Bupati Sambas, Satono menilai baik desain Gerbang di batas wilayah Singkawang dan Sambas.

Menurutnya, terdapat nilai estetika dan budaya pada gerbang tersebut, sehingga menjadi destinasi wisata budaya pada gerbang tersebut.

"Ada budaya-budaya Melayu pada gerbang itu, seperti kain Songket khas Sambas, ada kuda laut, yang menjadi ciri khas Keraton Sambas," katanya.

Gerbang megah tersebut, kata Satono, memberikan nilai edukasi budaya dan estetika tentang budaya Melayu Singkawang-Sambas kepada wisatawan.

Atas pembangunan tersebut, Satono berterimakasih kepada pihak PT Astra International yang telah menyalurkan CSR mereka dengan membangun gerbang megah di batas wilayah Sambas-Singkawang tersebut.

"Saya berterimakasih banyak kepada pihak donatur yakni PT Astra International, semoga CSR ini bermanfaat bagi semua," katanya.

Pembangunan gerbang ini ditargetkan akan rampung pada Oktober 2022 mendatang, sebelum HUT Pemerintah Kota Singkawang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved