Kak Mei Tanggapi Satgas Covid-19 Terkait Pembelajaran Daring di Kalbar
“Kalau cuma saran sih harus ada baromoternya dong, jika barometernya peningkatan kasus covid ya sebaiknya diliburkan mengikuti standar ppkm juga,” jel
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satgas Provinsi Kalimantan Barat, menyarankan agar siswa di bangku SD, untuk menjalankan pembelajaran secara Daring, karena tingginya lonjakan Kasus Covid di Kalbar.
Satu di antara Ibu pelajar SD di Kota Pontianak, Mei Rosanti, memberikan tanggapannya terhadap saran dari Satgas Provinsi Kalbar ini.
Menurutnya, jika saran ini berdasarkan peningkatan kasus Covid-19 di Kalbar, alangkah baiknya, agar siswa SD diliburkan dengan mengikuti standar PPKM.
“Kalau cuma saran sih harus ada baromoternya dong, jika barometernya peningkatan kasus covid ya sebaiknya diliburkan mengikuti standar ppkm juga,” jelasnya, Minggu, 20 Februari 2022.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, secara pribadi dengan kondisi sekolah anak pertamanya yang akan menghadapi ujian kelas 6, tentunya pembelajaran secara tatap muka sangat di butuhkan.
• Evaluasi PTM SMA/SMK di Kalbar dengan Pengambilan Sampel Acak Siswa Terus Berlanjut
“Secara personal karena saya mempunyai dua anak yang bersekolah di sekolah dasar. Nah yang abangnya ini kelas 6, hitungan bulan akan menghadapi ujian, yang kami juga gak tau akan dilaksanakan seperti apa nantinya,” tukasnya.
“Jika siswa sd masih akan diliburkan, maka waktu belajar anak yg terbatas ini makin sempit, anak-anak malah makin tidak mengerti pelajaran, terutama matematika,” ucapnya.
Ibu yang akrab di panggil Kak Mei ini, menjelaskan, sistem pembelajaran yang saat ini berlaku untuk anak kelas 2 SD, di sekolah dasar tempat anaknya mengemban pendidikan.
“Sistem belajar anak saya, yang kelas 2 SD sekarang masih PTM, dengan sistem shif misal sekelas absen ganjil masuk pagi dan absen genap masuk siang. Dengan durasi jam belajar sekitar 2,5 jam hingga 3 jam,” tuturnya.
Rosanti mengungkapkan, selama proses pembelajaran berlangsung, dan pihak sekolah menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) ketat, Ia tidak merasa khawatir.
“Sejauh sekolah menjalankan prokes yang ketat, saya sebagai orang tua tidak khawatir. Anak-anak di sekolah dasar juga sudah di vaksin, guru serta pihak terkait disekolah juga sudah melaksanakan vaksin,” ujarnya.
“Tinggal kita sebagai orang tua aja menjaga makan, minum anak, serta memberikan vitamin. Dan pembatasan kegiatan mereka diluar, seperti kurang kurangi lah bawa ke pusat keramaian,” pungkasnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)