Imlek dan Cap Go Meh
Begini Ritual Cuci Jalan Jelang Cap Go Meh di Kota Singkawang
Pada ritual Cuci Jalan ini, pengurus Vihara akan menyiapkan berberapa orang untuk dijadikan sebagai "Tatung" atau orang yang akan dirasuki roh leluhur
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Perayaan Cap Go Meh menjadi rangkaian penutup pada perayaan Imlek bagi warga Tionghoa di Indonesia, khususnya di Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat.
Perayaan Cap Go Meh ini digelar di hari ke-15, terhitung dari pergantian Tahun Baru Imlek.
Biasanya, sehari atau dua hari sebelum Cap go Meh, pengurus Vihara atau Kelenteng di Kota Singkawang akan menggelar ritual Tolak Bala, atau lebih dikenal dengan sebutan "Cuci Jalan".
Pada ritual Cuci Jalan ini, pengurus Vihara akan menyiapkan berberapa orang untuk dijadikan sebagai "Tatung" atau orang yang akan dirasuki roh leluhur.
Sebelum proses masuknya roh leluhur dimulai, para Tatung tersebut dipersiapkan terlebih dahulu dengan dikenakan pakaian-pakaian khas.
• Kapolres Singkawang Siapkan Tim Khusus untuk Menjaga Keamanan Dalam Perayaan Cap Go Meh
Kemudian, ketika ritual dimulai. Tatung seketika dirasuki roh para leluhur mereka. Mereka terkadang terlihat kesakitan, berteriak, hingga mencak-mencak.
Setelah sepenuhnya dirasuki, para Tatung kemhdian berjalan di sekitar Vihara untuk berdoa, sembari melakukan berbagai atraksi, seperti menggunakan pedang, tongkat dan lainnya.
Mereka juga biasa melakukan aksi debus seperti menancapkan batang besi kecil panjang menembus pipi mereka, atau pada anggota tubuh lainnya.
Tidak hanya itu saja, para Tatung ini juga akan menaiki tandu khusus yang telah dipasangi besi tajam sebagai tempat berdiri, duduk, dan berpegang.
Mereka kemudian ditandu, dan dibawa berkeliling mengunjungi Vihara dan Kelenteng lainnya untuk berdoa.
Uniknya, meski melakukan atraksi yang sangat berbahaya, tidak tampak rasa takut di wajah mereka.
Bahkan, anggota tubuh mereka yang ditusuk dengan benda tajam tidak mengeluarkan darah sedikitpun.
Selain itu, Ritual Cuci Jalan ini dilakukan sejak pagi hari hingga malam hari nanti. (*)
(Simak berita terbaru dari Singkawang)