Doa Katolik
Santo Valentinus dan Sejarah Hari Valentine: Orang Kudus Katolik 14 Februari
Kemartiran Santo Valentinus, yang hari pestanya kini dikenal sebagai "Valentine Day" atau hari kasih sayang sedunia, terjadi pada tahun 269.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Orang Kudus Katolik 14 Februari ini merayakan Santo Valentinus.
Santo Valentinus dari Roma (Valentine of Rome) adalah seorang Imam (kemungkinan besar seorang uskup) dan dokter yang tinggal di kota Roma.
Ia menjadi martir karena menentang perintah kaisar Klaudius II (Marcus Aurelius Valerius Claudius Augustus juga dikenal sebagai Kaisar Claudius Gothicus, Kaisar Romawi dari tahun 268 sampai 270 Masehi) yang melarang adanya pernikahan diseluruh wilayah Kekaisaran.
Valentinus ditangkap, dipenjarakan, lalu disiksa dan dihukum mati dengan cara dipenggal.
Kemartiran Santo Valentinus, yang hari pestanya kini dikenal sebagai "Valentine Day" atau hari kasih sayang sedunia, terjadi pada tahun 269 di Via Flaminia Roma.
• Renungan Katolik Senin 14 Februari 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Saint Valentine dan Sejarah Hari Valentine
Sebelum Paus Gelasius I menetapkan tanggal 14 februari sebagai Saint Valentine Day (pesta santo Valentinus); bangsa Romawi kafir telah merayakan 14 Februari dengan sebuah tradisi cabul untuk memuja dewi cinta Romawi yang disebut Februata Juno.
Para laki-laki akan menarik undian dari sebuah wadah berisi nama para wanita yang siap menjadi pasangan mereka dalam berbagai bentuk perayaan di tanggal tersebut.
Setelah bangsa Romawi menjadi Kristen, Gereja dengan tegas mengutuk tradisi pagan tersebut.
Salah seorang Imam yang berjuang keras menghapus tradisi ini adalah Santo Valentinus.
Pada masa itu pula, Bangsa Romawi terlibat dalam banyak peperangan dan Kaisar Klaudius mengumumkan wajib militer bagi para pemuda Romawi.
Banyak pemuda yang menolak ikut wajib militer karena tidak mau meninggalkan kekasih yang mereka cintai.
Hal ini membuat Kekaisaran sulit merekrut tentara.
Kaisar lalu mengeluarkan dekrit kerajaan yang memerintahkan bahwa tidak boleh ada lagi upacara pernikahan.
Perintah ini ditentang oleh imam Valentinus yang merasa kasihan kepada pasangan-pasangan yang dipaksa untuk berpisah.