KISAH Wardi Dapat Ikan Tirusan Rp 140 Juta dan Sosok Pembeli dari Desa Segarau Sambas

Wardi (36), nelayan di Desa Segarau, sudah menikmati betapa Sungai Sambas Besar menyimpan ‘harta karun’ berupa Ikan Tirusan.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Marlen Sitinjak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Warga Sambas pantas berbangga dan bersyukur memiliki alam yang luas 639.570 hektare atau 4,36 persen dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), dengan kekayaan melimpah.

Tidak saja daratan di mana hamparan ragam tanaman tumbuh subur.

Perairan Serambi Mekkah-nya Kalbar ini juga menyimpan sumber daya yang mampu menopang ekonomi penduduk.

Sungai Sambas Besar di Desa Segarau, Kecamatan Tebas misalnya.

Beragam jenis ikan hidup di sungai ini, mulai dari yang tidak bernilai jual hingga harga fantastis.

Ikan Tirusan atau Tirus atau ada pula yang menyebutnya Ikan Pirusan atau Ikan Gulama, ada di Sungai Sambas Besar.

KAYA MENDADAK Nelayan di Sambas Dapat Ikan Tirus dan Dijual Seharga Rp 140 Juta

Wardi warga Desa Segarau Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas, Kamis 10 Februari 2022.
Wardi warga Desa Segarau Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas, Kamis 10 Februari 2022. (TRIBUNPONTIANAK/IMAM MAKSUM)

Sekadar informasi, harga organ berupa gelembung udara yang ada di dalam tubuh Ikan Tirusan bisa mencapai ratusan juta per kilogram.

Wardi (36), nelayan di Desa Segarau, sudah menikmati betapa Sungai Sambas Besar menyimpan ‘harta karun’ berupa Ikan Tirusan.

Ia sudah tiga kali mendapat Ikan Tirusan dari sungai ini yang kemudian dijual.

Terakhir, Wardi menjual hasil tangkapannya seharga Rp 140 juta.

“Saya mendapat ikan, Selasa 8 Februari 2022 kemarin sekitar pukul 10.00,” kata Wardi kepada Tribunpontianak.co.id, Kamis 10 Februari 2022.

Wardi tidak menduga akan mendapat Ikan Tirusan yang harganya sangat mahal.

“Saya angkat pancingnya, ternyata Ikan Tirusan. Kemudian saya ambil serokan untuk menaikkan ikan itu ke perahu,” katanya.

Wardi menyebut ketika ikan kuning emas itu berhasil dinaikkan ke perahu, Ia langsung melihat jenis kelaminnya yakni, jantan.

Seperti diketahui harga Ikan Tirusan jantan jauh lebih mahal dibanding Ikan Tirusan betina.

Termasuk Sumber Kolagen, Berikut Manfaat Gelembung Ikan Tirus yang Dijual Warga Sambas Ratusan Juta

Seorang warga Desa Segarau Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas mendapat rezeki nomplok. Wardi (36) berhasil menjual ikan tirus hasil memancing di sungai seharga 140 Juta Rupiah.
Seorang warga Desa Segarau Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas mendapat rezeki nomplok. Wardi (36) berhasil menjual ikan tirus hasil memancing di sungai seharga 140 Juta Rupiah. (TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Warga)

“Ikan Tirusan memang sulit didapat, jarang bisa mendapat ikan ini. Tapi warga memang pernah dapat di sungai ini,” kata Wardi.

Wardi bercerita bahwa beberapa warga sekitar di Desa Segarau pernah mendapat ikan turusan. Namun harga jualnya tidak semahal ikan tangkapannya.

“Warga pernah dapat beratnya hanya 2 kilogram, ada yang tiga kilogram, berjenis kelamin betina,” ucapnya.

Wardi mengatakan kenapa harga Ikan Tirusan begitu mahal, karena bagian gelembungnya yang diyakini mempunyai khasiat tertentu.

“Bagian termahal itu gelembungnya. Ikan yang saya dapat itu beratnya 9,4 kilogram dan gelembungnya 2,3 ons. Panjang sekitar 1 meter dan lebar 30 cm,”

“Jadi begitu dapat ikan saya bawa ke rumah, lalu dari warga warga informasi itu sampai ke pembeli, hari itu juga dijual seharga 140 juta,” ujarnya.

Ini kali ketiga Wardi mendapat Ikan Tirusan. Beberapa tahun lalu, Ia pernah mendapat ikan serupa saat memancing di Sungai Sambas Besar.

“Dapat Ikan Tirusan sudah tiga kali. Pertama mendapat ikan seberat 8 kilogram harganya Rp 700 ribu, ini murah karena ikan betina,” ungkapnya.

Kali kedua ia mendapat Ikan Tirusan seberat 7 kilogram dan dihargai hanya Rp 2 juta.

“Yang kedua juga betina, saya dapat dari lokasi yang sama, Sungai Sambas Besar,” katanya.

Kala itu, dari penjualan ikan tirus tersebut Wardi gunakan untuk memperbaiki perahu miliknya.

“Perahu kala itu mulai rusak,” katanya.

Betuah! Warga Sambas Kalbar Memancing Dapat Ikan Tirus Seharga Rp 140 Juta

Ikan Turusan atau ikan Tirus hasil memancing warga Desa Segarau, Wardi.
Ikan Turusan atau ikan Tirus hasil memancing warga Desa Segarau, Wardi. (TRIBUNPONTIANAK/Imam Maksum)

Nelayan Sejak Lulus SD

Wardi tinggal bersama istrinya hampir 12 tahun. Namun pasangan ini belum dikarunia anak.

Ia bekerja sebagai nelayan sejak lulus SD. “Hari-hari saya mencari ikan di sungai dengan hasil tangkapan ikan yang tak menentu,” katanya.

Wardi kerap mendapat ikan mancung, senangin dan kakap nipah.

“Kalau dapat Ikan Tirusan ini jarang karena memang sulit didapat, ada musim-musim tertentu juga,” ujarnya.

Renovasi Rumah

Ikan Tirus yang didapat Wardi dibeli oleh warga yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.

“Uangnya sudah saya terima, pembelinya bernama Damak, warga sini juga yang pembelinya,” katanya.

Wardi mengatakan uang hasil penjualan ikan tirus itu rencananya akan digunakan merenovasi rumah.

Selain merenovasi rumah, kata Wardi, uang tersebut juga untuk membeli sampan.

“Untuk keperluan dan kebutuhan rumah tangga, kemudian untuk memperbaiki sampan dan membeli alat-alat memancing,” kata Wardi.

Wardi mengungkapkan sampan miliknya sudah mulai rusak dan rapuh.

Ia pun menyisihkan sebagian uang tersebut untuk membeli atau memperbaiki sampan.

Wardi sangat bersyukur ikan yang didapatnya dibayar dengan harga sangat mahal.

“Harganya sebetulnya 150 juta kalau dijual kering, ini saya jual Rp 140 juta karena masih basah,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved