Pelapor Jenderal Dudung Abdurachman Ternyata Pernah Tolak Ahok Hingga Minta Prabowo Mundur Menhan
Nama Damai Hari Lubis kembali disorot saat menjadi kuasa hukum Edy Mulyadi.........
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sosok Damai Hari Lubis menjadi sorotan karena melaporkan Jenderal Dudung Abdurachman ke Pusat Polisi Militer Angkatan Darat.
Untuk kasus ini, Damai Hari Lubis merupakan Koordinator Koalisi Ulama Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama.
Damai Hari Lubis ternyata bukan hanya sekali menangani kasus seperti ini.
Nama Damai Hari Lubis sempat jadi sorotan saat meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mundur dari Kabinet Indonesia Maju pada 2020.
Damai Hari Lubis yang saat itu menjadi Ketua Divisi Hukum PA 212 menilai Prabowo terlalu lembek dalam menyikapi masuknya kapal-kapal China ke zona ekonomi eksklusif Indonesia di Laut Natuna Utara.
Desakan itu pun ditanggapi santai Prabowo.
• Penjelasan Menteri Agama Soal Tuhan Bukan Orang Arab Oleh Jenderal Dudung Abdurachman
"Oh begitu, silakan saja bicara, kita kan negara demokrasi, orang boleh bicara apa aja," ujar Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 9 Januari 2020.
Prabowo Subianto menilai, tidak masalah dianggap lembek dalam menyikapi persoalan di perairan Natura.
Nemun, dirinya menegaskan akan tetap menjaga kedaulatan NKRI.
Ia menjelaskan, teritorial kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah 12 mil dari garis pantai dan lebih dari itu merupakan zona ekonomi khusus.
"Kapal manapun boleh masuk-keluar, tapi kalau eksploitasi ikan atau mineral, itu harus kerjasama, harus izin kita," kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyebut, masuknya kapal China ke ZEE Indonesia bisa diselesaikan secara baik.
"Ya kita cool saja, selalu saya katakan," ucap Prabowo.
Tak hanya menuntut Prabowo mundur, Damai juga menolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru.
Menurut Damai Hari Lubis, Ahok memiliki rekam jejak dan kepribadian yang tidak baik.