Kasus Harian Kalbar Capai 103 Kasus Positif, Harisson Curigai Sudah Masuk Sebaran Virus Omicron 

“Jadi saya minta satgas kabupaten dan kota untuk terus melakukan tracing dan testing supaya kalau ada yang ketahuan positif itu langsung diisolasi

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Sekda Provinsi Kalbar, Harisson sekaligus sebagai Wakil Satgas Covid-19 Provinsi Kalbar mengikuti rapat koordinasi (Rakor) dengan Presiden RI Joko Widodo untuk antispasi lonjakan kasus virus Omicron melalui zoom meeting di Ruang DAR Kantor Gubernur, Senin 7 Februari 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sekda Provinsi Kalbar, Harisson sekaligus sebagai Wakil Satgas Covid-19 Provinsi Kalbar mengikuti rapat koordinasi (Rakor) dengan Presiden RI Joko Widodo untuk antispasi lonjakan kasus virus Omicron melalui zoom meeting di Ruang DAR Kantor Gubernur, Senin 7 Februari 2022.

Harisson mengatakan untuk di Kalbar saat ini kasusnya harian terus  meningkat. Bahkan untuk data per 6 Februari tercatat ada 103 orang yang terkonfirmasi Covid-19 di Kalbar dari pemeriksaan 1363 sampel.

Dari 103 kasus tersebut menyebar di berbagai daerah di Kalbar yakni di Pontianak sebanyak 62 kasus, Kubu Raya 9 kasus, Ketapang 1 kasus, Kapuas Hulu 1 kasus, Sintang 1 Kasus, Sanggau 1 kasus, Landak 6 kasus, Bengkayang 2 kasus, Sambas 5 kasus, Singkawang 3 kasus, Mempawah 9 kasus, luar Kalbar 3 kasus.

Dikatakannya bahwa untuk saat ini angka positifity rate sudah 7,56 persen. Dimana sudah lebih dari 5 persen batas yang harus diwasapadai sesuai batas yang ditetapkan WHO. 

Antisipasi Lonjakan Kasus Omicron, Kapolda Kalbar Terus Dukung dalam Percepatan Vaksinasi

“Memang seperti kata Pak Gubernur yang harus dilakukan sekarang itu adalah percepatan vaksinasi dan penggunaan masker. Jadi  protokol kesehatan itu utamanya adalah penggunaan masker,” tgasnya.

 Selaku Wakil Satgas Covid-19 Provinsi Kalbar, ia menambahkan bahwa untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 ini yang menurutnya saat ini sudah masuk ke kasus dari varian omicron. 

Dimana untuk Satgas kabupaten kota itu harus benar-benar dapat mengisolasi orang-orang yang positif. 

“Bagaimana Satgas kabupaten kota tahu bahwa orang ini positif. Lalu mereka harus melakukan tracing dan testing. Saya lihat ada banyak kabupaten kota yang malas melakukan tracing dan testing. Sehingga di biarkan saja menyebar,”ungkapnya.

Padahal hal yang paling ditakutkan itu adalah kalau nantinya virus menyebar pada usia lansia yang memiliki komorbid maka akan berat dan bisa berakibat fatal, begitu juga pada anak-anak.

“Jadi saya minta satgas kabupaten dan kota untuk terus melakukan tracing dan testing supaya kalau ada yang ketahuan positif itu langsung bisa diisolasi. Sehingga tidak terjadi penyebaran oleh pasien yang positif Covid-19 ini,”ujarnya.

Dikatakannya dari tambahan 103 kasus konfirmasi warga Kalbar tersebut semuanya tidak ada PMI. 

“PMI malah sudah berkurang yang positif. Jadi ini sebenarnya meningkat karena libur Imlek. Banyak warga Kalbar yang mudik pulang ke Kalbar ini dalam rangka Imlek dan masuk hanya cukup dengan antigen,”jelasnya.

Dimana untuk pemeriksaan antigan ini pemeriksaannya baru terdeteksi positif  kalau CT nya 25 ke bawah. Sedangkan 25 ke atas malah tidak bisa terdeteksi positif.

Hal tersebut  yang menyebabkan orang yang sudah positif datang ke Kalbar tidak terdeteksi dan bisa menyebarkan kepada keluarga, tetangga atau siapapun yang ditemuinya. 

Ia menegaskan bahwa penyebaran Omicron sendiri empat kali lipat daya tularnya dibandingkan varian delta. 

“Bayangkan saja Delta itu sudah cepat dalam penularan. Nah omicron bisa 4 kali lipat,”pungkasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved