Jerman Tolak Kirim Senjata untuk Perang Lawan Rusia di Ukraina , Tak Sejalan Kebijakan NATO dan AS ?
"Tugas saya adalah melakukan apa yang menjadi kepentingan rakyat Jerman dan dalam hal ini adalah sudut pandang warga negara kami," kata Olaf Scholz se
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Amerika Serikat dan sekutunya dalam aliansi pakta pertahanan Atlantik Utara atau NATO tengah bersiap-siap mengadapi invasi Rusia di Ukraina .
Namun, Jerman yang juga merupakan satu dari 30 anggota NATO , mengambil sikap ‘damai’ di tengah meningkatny ketegangan di sejumlah wilayah perbatasan Ukraina - Rusia tersebut.
Baru-baru ini, Kanselir Jerman Olaf Scholz memastikan bahwa pihaknya tidak akan mengirim senjata mematikan ke Ukraina.
Dalam sebuah statement yang diungkapnya pada Minggu 6 Februari 2022 lalu, Olaf Scholz yang naik menjadi Kanselir Jerman menggantikan Angela Markel itu menegaskan bahwa Jerman tidak akan pernah memasok senjata ke wilayah yang dilanda konflik.
• Intelijen Amerika Serikat Bocorkan Rencana Rusia, Hal Ini Bisa Jadi Propaganda Invasi ke Ukraina
"Pemerintah Jerman telah mengambil langkah yang jelas sejak lama,’
“Kami tidak pernah memasok senjata mematikan ke wilayah krisis dan tidak akan memasoknya ke Ukraina," ungkap Olaf Scholz, seperti dikutip dari Kontan.co.id yang merangkum laman TASS sehari lalu.
Olaf Scholz bahkan bertekad meneruskan komitmen pendahulunya, Angela Merkel.
Ia menegaskan, Jerman ada di posisi yang tegas untuk selalu berada di jalur damai.
• Rusia Vs Ukraina Memanas! Potensi Terjadi Perang hingga Perbandingan Kekuatan Militer
Olaf Scholz juga menyitir hasil jajak pendapat warga Jerman yang menurutnya sebagian besar sejalan dengan langkah pemerintah Jerman untuk tak mengirim senjata untuk menghadapi perang di Ukraina tersebut jika sewaktu-waktu meletus!
"Tugas saya adalah melakukan apa yang menjadi kepentingan rakyat Jerman dan dalam hal ini adalah sudut pandang warga negara kami," kata Olaf Scholz sebelum bertolak ke Amerika Serikat.
Jerman sampai saat ini berada di bawah tekanan kuat dari rekannya di Uni Eropa.
Terutama Polandia dan negara-negara Baltik, untuk segera mengirimkan teguran keras ke Rusia atas aktivitas militernya di perbatasan Ukraina.
Meski tidak akan memasok persenjataan ke Ukraina, Jerman baru-baru disebutkan akan menjadi tuan rumah sekitar 300 pasukan AS yang dikirim Presiden Joe Biden untuk mengamankan Eropa Timur.
• Presiden AS Joe Biden Ancam Presiden Rusia Vladimir Putin Jika Tetap Berani Menyerang Ukraina
AS sedang bersiap mengirim 3.000 pasukan, sebagian besar dikerahkan di Polandia dan Rumania.
Akhir pekan lalu, rombongan pasukan yang mulai datang di Polandia.