Presiden AS Joe Biden Ancam Presiden Rusia Vladimir Putin Jika Tetap Berani Menyerang Ukraina
Biden juga menyebut akan ada “Tanggapan ekonomi seperti yang dibahas secara perinci dengan sekutu kami, seperti yang dijelaskan dengan sangat jelas ke
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Amerika Serikat memberikan peringatan keras kepada Rusia soal isu keamanan Ukraina.
Tak tanggung-tanggung, ancaman kepada Rusia itu diucapkan langsung orang nomor satu di pemerintahan Amerika Serikat.
Yakni Presiden AS Joe Biden !
Dirangkum dari laman Kontan.co.id, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Kamis 20 Januari 2022 lalu, dia telah menegaskan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa setiap gerakan Rusia ke Ukraina akan dianggap sebagai invasi.
• Amerika hingga Inggris dan Kanada Kirim Bantuan Militer ke Ukraina, Rusia Keluarkan Pernyataan ke AS
"Saya sudah sangat jelas dengan Presiden Putin, dia tidak salah paham,”
“Jika ada unit Rusia yang berkumpul bergerak melintasi perbatasan Ukraina, itu adalah invasi," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip dari laman Kontan.co.id yang melansir Reuters.
Joe Biden menyatakan, invasi semacam itu akan ditanggapi dengan "respons keras dan terkoordinasi,”
• Membandingkan Gaji Tentara Amerika Serikat dengan Prajurit TNI yang Ada di Indonesia
Selain itu, Joe Biden juga menyebut akan ada “Tanggapan ekonomi seperti yang dibahas secara perinci dengan sekutu kami, seperti yang dijelaskan dengan sangat jelas kepada Presiden Putin" jelasnya.
Dia menambahkan: "Tetapi tidak ada keraguan, jangan ada keraguan sama sekali, jika Putin membuat pilihan ini (menyerang Ukraina), Rusia akan membayar harga yang mahal". Katanya lagi.
Rusia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di perbatasan dengan Ukraina.
Dan, negara-negara Barat khawatir Moskow merencanakan serangan baru terhadap negara yang diserbunya pada 2014 silam itu.
Tapi, Rusia menyangkal hal ini.
• Daftar Tank Terkuat di Dunia 2022 ! Intip Tank Kuat Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Jerman & Korsel
Joe Biden menambahkan, Washington sedang mencari skenario lain.
“Rusia memiliki sejarah panjang menggunakan tindakan selain tindakan militer terbuka untuk melakukan agresi,”
“Taktik paramiliter, yang disebut serangan zona abu-abu dan tindakan oleh tentara Rusia yang tidak mengenakan seragam Rusia,” ungkapnya.