Wabup Sekadau Subandrio Sebut IP3K Mampu Turunkan Stunting dan Tingkatkan IPM
Subandrio mengatakan perekonomian keluarga yang meningkat akan membantu penurunan angka stunting di Kabupaten Sekadau.
Penulis: Marpina Sindika Wulandari | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Angka stunting di Kabupaten Sekadau capai 26 persen. Wakil Bupati Sekadau Subandrio sebut IP3K dapat turunkan angka stunting dan naikan IPM Kabupaten Sekadau jika berjalan dengan baik.
Hal itu disampaikan Wabup Sekadau, Subandrio saat membuka kegiatan Sosialisasi Materi dan Media KIE pemberdayaan Ekonomi Keluarga Akseptor di Lokus ProPn Kabupaten Sekadau, yang berlangsung di kantor Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Jumat 4 Februari 2022.
Subandrio mengatakan perekonomian keluarga yang meningkat akan membantu penurunan angka stunting di Kabupaten Sekadau.
Hal itu dikarenakan jika perekonomian baik maka daya beli juga akan meningkat dan tentunya setiap keluarga akan mampu memenuhi kebutuhan gizi setiap anak.
• Jadwal Vaksinasi Sekadau Februari 2022 Tersebar di Sejumlah Wilayah dengan Ratusan Target Sasaran
"Angka stunting kita 26 persen, sangat tinggi. Urutan ke 7 atau 8 se-Kalbar. Tentu ini menjadi tugas kita bersama, nah karena itu maka menjadi tanggung jawab keluarga untuk mengatasi ini semua sejak dini dengan ekonomi keluarga yang harus mengalami peningkatan," kata Subandrio.
Dikatakan Subarno, satu di antara langkah yang dapat dilakukan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian adalah dengan mengikuti program IP3K. Infrastruktur Pertanian, Perkebunan Perikanan untuk Kesejahteraan masyarakat.
Dimana nantinya para kelompok tani dihidupkan kembali. Seperti yang sudah dilakukan pada tahun 2021, Pemkab Sekadau menghidupkan kembali 20 kelompok tani yang berada di jalur sutera dari perbatasan Kabupaten Sekadau hingga Kabupaten Sintang.
Pemerintah Daerah dipastikan akan mensuport kegiatan tersebut. Bahkan dikatakan Wabup Subandrio, kedepan akan dibentuk koperasi untuk membeli hasil pertanian masyarakat.
"Supaya kelompok tani yang berada di bidang ini tidak kewalahan soal pemasaran, cukup di pasarkan kepada koperasi, nanti koperasi yang akan memasarkan ke pasar-pasar. Tentu kalau ekonomi sudah baik, IP3K sudah berjalan tentu akan berdampak kepada kesejahteraan keluarga, stunting turun karena gizi anak cukup,"lanjutnya.
Sementara itu, tingginya angka stunting saat ini menurut Subandrio karena daya beli masyarakat rendah, angka pengangguran tinggi, dan ekonomi lemah. Kondisi tersebut dikarenakan masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan yang bisa menghasilkan uang.
Terlebih 82 persen masyarakat Kabupaten Sekadau adalah petani dan pekebun. Sehingga dengan program yang difokuskan untuk pertanian dan perkebunan. Diharapkan perekonomian masyarakat Kabupaten Sekadau dapat meningkat.
"Kalau kita tidak mampu menurunkan angka stunting maka IPM Sekadau tidak akan naik, kita ranking 13 dari 14 Kabupaten/kota se-Kalbar. Ada tiga indikator penentu IPM, yaitu Pendidikan, Ekonomi dan Kesehatan. Stunting inilah yang masuk dalam kesehatan," tandasnya. (*)
[Update Informasi Seputar Kabupaten Sekadau]