Doa Katolik
Santo Alfonsus Maria Fusco Teladan Para Imam, Model Para Pendidik, dan Pelindung Kaum Miskin
Dalam Misa beatifikasinya paus menyatakan bahwa Beato Alfonsus Maria Fusco adalah teladan bagi para imam, model bagi para pendidik, dan pelindung bagi
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
Pater Alfonsus tidak meninggalkan banyak tulisan.
Dia lebih banyak bersaksi melalui cara hidupnya yang kudus.
Orang-orang yang mengenalnya menyatakan bahwa ia adalah seorang imam yang hidup sangat sederhana.
Ia memiliki rasa cinta yang meluap-luap pada Sakramen Ekaristi dan Devosi yang mendalam pada Sengsara Yesus di salib dan Bunda Maria berduka-cita.
Kepada para suster Baptistine ia sering berpesan : "Marilah kita menjadi orang-orang kudus, mengikuti Yesus dengan saksama.
Jika kita hidup dalam kemiskinan, dalam kesucian dan dalam ketaatan, kita akan bersinar seperti bintang di langit".
Pada masa dimana pendidikan adalah hak istimewa bagi segelintir orang, Alfonso telah berjuang memberikan pendidikan yang baik bagi para yatim-piatu dan anak-anak terlantar.
Ia berharap dengan memperoleh pendidikan, mereka dapat menjalani hidup yang lebih baik dikemudian hari.
Konggregasi Suster Baptistine terus berkembang. Dalam waktu singkat jumlah para suster dan anak yatim terus bertambah.
Hal ini mendesak pater Alfonso untuk membuka beberapa biara dan panti asuhan baru; awalnya di wilayah Campania, lalu menyebar ke seluruh wilayah Italia.
Pada malam hari tanggal 5 Februari 1910, pater Alfonsus jatuh sakit.
Keesokan harinya ia minta diberikan sakramen pengurapan orang sakit, lalu dengan suara gemetar, ia berdoa : "Tuhan, terima kasih, saya telah menjadi pelayan MU yang tidak berguna".
Kemudian ia berpaling kepada para suster yang tengah menangis disekeliling pembaringannya.
"Dari surga aku tidak akan melupakan kalian, aku akan selalu berdoa untuk kalian". Dan hamba Tuhan ini menutup matanya untuk selama-lamanya.
Berita kematiannya menyebar dengan cepat. Umat mengabarkan berita kematiannya dengan berseru : "bapa kaum miskin itu telah meninggal!!, Orang kudus itu telah meninggal!".