Banjir Bandang di Sintang

TRC BPBD Sintang Akan Turun ke Lokasi Longsor dan Banjir Bandang yang Telan Korban Jiwa di Sepauk

"Saya masih di sintang. Info sementara jembatan di pusat desa hanyut. Jarak tempuh dari Sintang-Kemantan 3-4 jam jalan tanah. Untuk sementara belum ad

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/AGUS PUJIANTO
Longsoran tanah bukit muran menerjang pondok warga, menyebabkan satu anak berusia 6 tahun meninggal dunia. Tanah longsor di bukit muran terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Sintang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang akan meninjau lokasi tanah longsor di bukit muran dan banjir bandang di Desa Kemantan, Kecamatan Sepauk.

"Ada rencana ke sana. Ketua TRC BPBD lagi susun rencana. Boleh langsung tanya ke dia," kata Kepala BPBD Kabupaten Sintang, Bernhad Saragih dikonfirmasi Tribun Pontianak, Jumat, 4 Februari 2022.

Ketua TRC BPBD Kabupaten Sintang, Sugiyanto menyebut pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak kecamatan sepauk untuk rencana meninjau lokasi bencana. "Siap, ada (rencana ke lokasi bencana). Saya lagi komunikasi sama pihak kecamatan sepauk," katanya.

Kepala Desa Kemantan, Apunsius mengatakan belum menerima informasi detail soal kejadian tanah longsor dan banjir bandang. Informasi yang ia terima, banjir bandang menyebabkan satu unit jembatan putus.

"Saya masih di sintang. Info sementara jembatan di pusat desa hanyut. Jarak tempuh dari Sintang-Kemantan 3-4 jam jalan tanah. Untuk sementara belum ada perkembangan laporan. Nanti kalu ada info saya kabari," kata Apunsius.

Polisi Sebut Satu Korban Meninggal Dunia Terbawa Arus di Kemantan Kecamatan Sepauk

bencana alam tanah longsor disertai banjir bandang menerjang Desa Kemantan, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada Jumat, 4 Februari 2022.

Longsoran tanah bukit muran menerjang pondok warga, menyebabkan satu anak berusia 6 tahun meninggal dunia.

Tanah longsor di bukit muran terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Sintang.

"Anak 6 tahun meninggal terseret banjir," kata Paulinus, paman korban dikonfirmasi Tribun Pontianak.

Bocah berinisial SL, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pukul 08.00 wib di tepi sungai, akibat terseret longsoran tanah.

Menurut Paulinus, kedua orangtua korban Sukan dan Pinun, dirujuk ke RSUD Sintang.

"Anak yang meninggal masih keponakan. Bapak sama mamaknya dirujuk ke rumah sakit. Anaknya ditemukan meninggal sekitar jam 8 pagi tadi di tepi sungai, terseret arus," kata warga Sungai Buluh, Kecamatan Tempunak ini.

Menurut Paulinus tanah longsor terjadi sekitar 04.00 wib. Longsoran tanah menerjang pondok yang berada di kaki bukit muran.

"Rumah korban di Desa Lebung Lantang, Kecamatan Sepauk. Kebetulan kerja di Kemantan," ungkapnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Sintang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved