Kadisdikbud Bengkayang Sebut Angka Putus Sekolah Jadi PR Bersama Semua Pihak
Pandemi COVID-19 saat ini, tentunya menjadi hambatan pada beberapa aspek-aspek yang ada diantaranya sosial, ekonomi, pendidikan, dan seterunya.
Penulis: Zulfikri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BENGKAYANG - Mengingat kondisi dan situasi saat ini, tidak dipungkiri bahwa angka putus sekolah menjadi problema di wilayah Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.
Pandemi COVID-19 saat ini, tentunya menjadi hambatan pada beberapa aspek-aspek yang ada diantaranya sosial, ekonomi, pendidikan, dan seterunya.
Lebih lanjut, laporan ketua UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk di Kecamatan lembah bawang data yang kami himpun guru yang ada sebanyak 82 orang, dimana guru ASN 25 orang dan guru kontraknya 35 orang sisanya guru BOS. Tentunya pengabdian guru di daerah ini sebagai upaya mencerdaskan anak bangsa.
Mengenai angka putus sekolah siswa-siswi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono menyampaikan angka putus sekolah pada situasi pandemi COVID-19 menjadi problema dunia Pendidikan, terkhusus di Kabupaten Bengkayang.
• Polres Bengkayang Vaksinasi Siswa di SDN 09 Rangkang untuk Dukung Pembelajaran Tatap Muka100 Persen
"Tentu ini menjadi (PR) Kita bersama," ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini, Jumat 4 Februari 2022.
Untuk itu, Heru memberikan Pembinaan kepada para Kepala Sekolah dan Guru-guru di wilayah Kabupaten Bengkayang, terkhusus di Kecamatan Lembah Bawang yang beberapa waktu lalu telah dikunjungi. (*)
(Simak berita terbaru dari Bengkayang)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/plt-kepala-dinas-koperasi-umkm-tenaga-kerja.jpg)