Penjelasan Puasa Rajab dari Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad

Namun demikian, puasa yang dimaksud adalah puasa sunnah yang biasa dilakukan, seperti puasa Senin Kamis, puasa Nabi Daud, puasa Ayyamul Bidh dan puasa

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin

Hal serupa disampaikan Ustadz Abdul Somad.

UAS mengatakan, dalam hadits riwayatkan Ahmad bin Hanbal dalam kitab Musnad, Rasulullah SAW bersabda: Berpuasalah engkau di bulan-bulan haram.

"Bulan haram itu apa? Zulqo'dah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Jadi haditsnya umum," kata Ustadz Abdul Somad.

Lalu mana yang bid'ah? UAS memberikan beberapa contoh.

Niat Puasa Qadha Bayar Utang Puasa Ramadhan, Bisa Bersamaan dengan Puasa Senin Kamis

Di antaranya, "Siapa yang puasa satu hari di bulan Rajab tanggal satu, maka seperti puasa satu tahun. Siapa yang puasa dua hari, maka seperti puasa dua tahun," kata UAS.

"Siapa yang puasa tujuh hari, maka terbukalah pintu surga. Siapa yang mengirimkan ini kepada tujuh temannya, maka dapatlah tujuh berkah. Siapa yang tidak mengirim, maka akan turun tujuh laknat, itu yang bid'ah," kata Ustadz Abdul Somad.

Rajab adalah bulan ketujuh dalam Kalender Hijriyah yang termasuk satu dari empat bulan yang dimuliakan selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Sebelum memasuki bulan Rajab, ada doa yang bisa dibaca. Doa ini bersumber dari hadits yang lemah.

Meski demikian, membaca doa Rajab tetap dibolehkan. Berikut bacaan doa memasuki bulan Rajab:

أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان

Allahumma barik lana fi rajaba wa sya’bana wa balighna Ramadhan.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah umur kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah (umur) kami hingga bulan Ramadhan.”

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved