Mengenal Fenomena Bulan Hitam 2022, Fase Bulan Baru Masehi, Apa Dampaknya?

Disampaikan Andi, fenomena bulan hitam ini cukup sering terjadi karena berlangsung periodik dengan periode 29 bulan.

Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo
Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang mengatakan, fenomena Bulan Hitam akan terjadi di berbagai negara mulai akhir Januari 2022 ini. 

Pengertian bulan hitam berikutnya yakni fase bulan baru ketiga dalam satu musim astronomis yang mengandung empat fase bulan baru. Fenomena ini terjadi setiap 33 bulan.

Satu musim astronomis yang dimaksud adalah dari ekuinoks ke solstis maupun solstis ke ekuinoks.

Untuk definisi fenomena bulan hitam yang kedua, Andi mengatakan, ini disebabkan oleh durasi musim astronomis yakni 89 dan 93 hari lebih panjang dibandingkan dengan interval bulan baru pertama hingga keempat.

Interval bulan baru pertama hingga keempat tersebut adalah 3 x 29,53 = 88,6 hari.

Selain itu, bulan baru pertama di dalam musim astronomis jatuh pada awal musim, sehingga bulan baru keempat jatuh pada akhir musim.

Apa itu ekuiluks? Fenomena Astronomi yang Terjadi di Puluhan Kota di Indonesia Hingga Februari 2022

3. Tidak terdapat fase bulan baru di bulan Februari

Bulan Hitam juga dimaksudkan sebagai masa di mana tidak terdapat fase bulan baru di bulan Februari.

Hal ini dikarenakan, umur bulan Februari dalam tahun Basit adalah 28 hari, ini lebih pendek dibandingkan dengan durasi siklus sinodis bulan atau disebut juga Lunasi yakni 29,53 hari.

"Fenomena ini terjadi setiap 19 tahun sekali, sesuai dengan siklus metonik ketika fase bulan baru bertepatan dengan tanggal masehi yang sama," jelasnya.

4. Tidak terdapat fase bulan purnama di bulan Februari

Defini atau maksud yang keempat mengenai Bulan Hitam yakni masa di mana tidak terdapat fase bulan Purnama di bulan Februari.

Tidak adanya bulan purnama di bulan Februari memiliki alasan yang sama dengan pengertian tidak terdapat fase bulan baru di bulan Februari.

Umur bulan Februari dalam tahun Basit adalah 28 hari dan tahun Kabisat 29 hari, ini tetap lebih pendek dibandingkan dengan durasi siklus sinodis bulan atau lunasi yakni 29,53 hari.

Untuk itu, fenomena ini terjadi setiap 19 tahun sekali, sesuai dengan siklus metonik ketika fase bulan purnama bertepatan dengan tanggal masehi yang sama.

Daftar tempat mengalami bulan hitam

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved