HUT Pemprov Kalbar
Tahun 2022, Gubernur Sutarmidji Fokus Benahi Sektor Pendidikan dan Kesehatan di Kalbar
Tangguh artinya kita harus mampu berkompetisi, tentu kita ingin adanya percepatan mengejar ketertinggalan dalam segala aspek
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
Tahun ini dikatakannya, Pemprov Kalbar hanya bisa menganggarkan untuk infrastrukutur jalan sebesar Rp 400 miliar.
Kedepan ia katakan akan jauh lebih baik, sebab pembangunan sudah banyak selesai seperti RSUD Soedarso, Kantor Mal Layanan Publik, tinggal membangun jalan dan sekolah.
“Itulah target saya sehingga nantinya mungkin jalan yang tidak bisa kita selesaikan 100 persen, karena kondisi keuangan dan panjang jalan Provinsi sangat panjang lebih dari 500 km dengan kondisi tidak baik,”ungkapnya
Sehingga yang sudah pasti bisa terselesaikan pada kepemimpinannya yakni di sektor pendidikan dan kesehatan. “Insya Allah dua sektor itu akan selesai dimasa jabatan saya,”tegasnya.
Terkait pembangunan jembatan diantaranya jembatan Kapuas III dikatakannya Pemprov Kalbar siap melakukan pembebasan lahan, akan tetapi kemarin ada rencana dibatalkan Detailed Engineering Design (DED) nya.
“Tapi terkhir saya dengar DED tetap lanjut, bahkan sudah dibuat perencanaan untuk Tol. Kita akan menunjang dari sisi pembebasan lahan, pelebaran jalan akses seperti jalan Sungai Kakap lebarnya harus 16 meter, karena nanti akan terjadi kenaikan lalu lintas kalau jembatan Kapuas III dibangun,”jelasnya.
Demikian juga di daerah Wajok juga akan berimbas, ia mengakui sejauh ini belum mengetahui titik kordinat dari Jalan Tol, tetapi itu sebagai kebutuhan yang harus terealisasi terutama jalan Tol dari Pontianak -Kijing.
Sedangkan untuk Jembatan Sungai Sambas Besar diharapkan secepatnya dimulai pembangunannya, karena tender sudah ada pemenangnya sekitar sebulan lebih sejak 9 Desember 2021.
“Udah sebulan lebih tapi belum juga mulai. Kalau memang karena ini dana pusat, Gubernur tidak perlu ikut campur tidak masalah yang penting jembatan itu cepat dibangun,”tegasnya.
Dikatakannya jangan hanya memikirkan jika mengundang Gubernur akan mendapatkan nilai politisnya.
“Hal seperti itu tentu salah dan saya ada dengar. Saya tidak masalah yang penting cepat dibangun, jangan segalanya politik. Kalau semua dinilai kepentingan Politik tidak akan maju kita,”tegasnya.
Hal yang penting diakuinya bahwa masyarakat Sambas tahu bahwa itu realisasi Presiden Jokowi waktu itu yang disampaikan oleh Gubernur Kalbar.
“Jika Jembatan Sungai Sambas selesai sehingga masyarakat bisa beraktivitas dalam percepatab pembangunan Sambas. Saya kalau pembangunan tidak mau bicara politis, karena itu kebutuhan,”ungkapnya.
Kalbar itu dikatakannya tidak kalah dengan Provinsi lain di Kalimantan bahkan ekspor CPO harus dari pintu ekspor Kalbar.
“Masak kita (Kalbar) penghasil CPO hampir 5 juta pertahun yang tercatat di Kalbar hanya 1 juta, berarti nilai ekspornya dicatat di daerah lain. Sedangkan perkebunannya ada di Kalbar,” ungkapnya.