Harga Minyak Goreng Kembali Turun Jadi Rp 11.500, Kemendag Tetapkan Aturan Baru Februari 2022
Kemendag akan memberlakukan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah hingga minyak goreng kemasan premium.
"Selain itu, pemerintah juga akan mengambil langkah-langkah hukum yang sangat tegas bagi para pelaku usaha yang melanggar ketentuan,” pungkasnya.
• Aturan Pelaku Usaha dalam Penyaluran Minyak Goreng Subsidi, Ini Penjelasan Mendag
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, pendistribusian minyak goreng ini pun sudah dilakukan sejak seminggu yang lalu di ritel modern.
Namun, yang tak disangka-sangka setelah program ini berjalan, masyarakat justru memborong minyak goreng hingga terjadi keributan.
Bahkan, beberapa toko dikabarkan rusak akibat keributan masyarakat yang berebut minyak goreng.
Lantas apa yang menjadi penyebab minyak goreng kembali langka dan sulit didapatkan?
Hal ini diketahui dari beberapa postingan masyarakat yang dibagikan di media sosial.
Di media sosial Facebook yang berisikan emak-emak Promo Alfamart & Indomaret, mengeluhkan sulitnya dapat minyak goreng murah lantaran stoknya habis.
Salah satu yang mengeluhkan kondisi ini adalah pengguna facebook Nova Anggraini yang dikutip Kompas.com, Kamis 27 Januari 2022.
"Belom pernah dapat minyak promo selama ada minyak murah. Ngomong GX ada stok kosong dll," tulisnya.
Menanggapi keresahan masyarakat, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey buka suara.
Roy Nicholas Mandey menyebut Aprindo hanya penyedia tempat untuk distribusi, bukan pemasok.
• Basmi Rumput Liar? Pakai Minyak Makan Bekas Saja, Juga Bisa Digunakan Menghilangkan Karat dan Noda
"Masalahnya bukan di ritel, karena ritel enggak bisa produksi minyak. Masalahnya itu di pasokan para distributor," kata Roy saat dihubungi Kompas.com, Kamis 27 Januari 2022.
Lebih lanjut, dia menilai pihak distributor dan produsen tidak menjalankan komitmennya dalam mendukung program pemerintah, alhasil pasokan ke ritel menjadi terbatas.
"Distributor dan produsen ini tidak komit terhadap program pemerintah. Kalau Aprindo kan sudah komit," ungkap dia. (*)