Prediksi Kapan Puncak Musim Hujan Akan Terus Berlangsung hingga Wilayah Berpotensi Banjir

Hingga saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih di puncak musim penghujan hingga berpotensi menimbulkan genangan air dan menyebabkan banjir.

Editor: Rizky Zulham
SANJAY KANOJIA / AFP
Ilustrasi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hingga saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih di puncak musim penghujan hingga berpotensi menimbulkan genangan air dan menyebabkan banjir.

Sementara itu, banjir sudah dilaporkan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di awal 2022, banjir sudah dilaporkan terjadi di sejumlah daerah, yakni:

- Aceh Timur (Aceh)
- Padang Lawas (Sumatera Utara)
- Semarang (Jawa Tengah)
- Bungo (Jambi)
- Kediri (Jawa Timur)
- Nunukan (Kalimantan Utara)
- Jayapura (Papua)
- Cirebon (Jawa Barat)
- Balangan (Kalimantan Selatan)
- Solok (Sumatera Barat)
- Jember (Jawa Timur)
- Hulu Sungai Tengah (Kalimantan Selatan)
- Garut (Jawa Barat)
- Konawe (Sulawesi Tenggara).

BMKG Waspada Angin Kencang di Wilayah Kalbar

Lantas, hingga kapan puncak musim hujan akan berlangsung? Berikut prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kapan puncak musim hujan akan berlangsung?

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Supari menyebut, sebagian wilayah belum melalui puncak musim hujan.

"Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, puncaknya Januari-Februari, jadi masih sangat mungkin ada hujan-hujan lebat," kata Supari, saat dihubungi Kompas.com, Senin 17 Januari 2021.

BMKG memperkirakan, puncak musim hujan di 244 dari 342 zona musim (ZOM) di Indonesia terjadi terjadi di dua bulan pertama tahun 2022 ini. Itu artinya mayoritas wilayah di Indonesia saat ini masih ada di tengah puncak musim hujan.

Ada pun akhir musim penghujan diprediksi akan terjadi pada April-Mei mendatang.

Peringatan Dini BMKG Cuaca Ekstrem Sore-Malam Hari Ini Senin 17 Januari 2022 Waspada Angin Kencang

Potensi banjir

Supari menjelaskan, hujan lebat sebenarnya jarang menjadi faktor tunggal yang dapat menyebabkan banjir.

"Hujan yang esktrem hingga batas tertentu tidak selalu menjadi bencana selama lingkungannya baik," sebut Supari.

Sebaliknya, jika lingkungan rusak namun tidak terjadi hujan, banjir juga disebut tidak mungkin terjadi.

"Seburuk-buruknya lingkungan jika tidak ada hujan tidak mungkin jadi banjir," ungkap dia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved