Penanganan Covid

Puncak Kasus Omicron di Indonesia Diprediksi Terjadi Februari hingga Maret 2022

Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mayoritas kenaikan kasus Omicron di dunia terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat dan singkat.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Lionel BONAVENTURE / AFP
Foto ini diambil di Toulouse, barat daya Prancis, pada 1 Desember 2021 menunjukkan jarum suntik dan layar yang menampilkan Omicron, nama varian baru covid 19. Omicron telah menjadi jenis virus corona utama di dunia setelah jumlah infeksi mengalami peningkatan besar dalam beberapa waktu terakhir. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah tertular Omicron sebagaimana disampaikan WHO. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemerintah memprediksi puncak kasus Omicron di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Puncak kasus terjadi, dampak kenaikan positif Omicron di seluruh dunia.

Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mayoritas kenaikan kasus Omicron di dunia terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat dan singkat.

Rata-rata diantara 35 sampai dengan 65 hari.

“Di Indonesia kita mengidentifikasi kasus pertama pada pertengahan Desember, tapi kasus mulai naiknya di awal Januari," katanya di laman Kemenkes.

Bagaimana Cara Mendapatkan Vaksin Booster? Ada 3 Syarat yang Harus Dipenuhi

"Kita hitung antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi. Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat,” kata Menkes.

Wilayah DKI Jakarta dan Bodetabek diperkirakan menjadi daerah pertama yang akan mengalami lonjakan kasus.

Mengingat dari hasil identifikasi Kemenkes, mayoritas transmisi lokal varian Omicron terjadi di DKI Jakarta, dan diperkirakan dalam waktu dekat juga akan meluas ke wilayah Bodetabek.

“Kami juga sampaikan bahwa lebih dari 90% transmisi lokal terjadi di DKI Jakarta, jadi kita harus siapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi varian Omicron, dan kita harus sudah memastikan bisa menangani dengan baik,” terangnya.

Bagaimana Cara Mendapatkan Vaksin Booster? Ada 3 Syarat yang Harus Dipenuhi

Menkes mendorong agar daerah meningkatkan kegiatan surveilans sehingga penemuan kasus bisa dilakukan sedini mungkin untuk kemudian di isolasi supaya tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat.

Pada pelaksanaannya, Kemenkes akan dibantu oleh TNI dan Polri.

Yang tak kalah pentingnya, protokol kesehatan 5M seperti menggunakan masker, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, serta aktif menggunakan aplikasi Pedulilindungi harus ditegakkan sebagai bagian penting pengendalian COVID-19.

Menkes menyebutkan vaksinasi booster juga akan menjadi fokus pemerintah.

Menurutnya cakupan vaksinasi booster di wilayah Jabodetak akan dikebut untuk meningkatkan dan mempertahankan kekebalan tubuh dari ancaman penularan varian Omicron.

“Selain prokes dan surveilans, juga dipastikan semua rakyat DKI Jakarta dan Bodetabek akan dipercepat vaksinasi boosternya agar mereka siap kalau gelombang Omicron nanti naik secara cepat dan tinggi,” ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved