Cegah DBD, Kadiskes Kalbar Imbau Warga untuk Rajin Membersihkan Lingkungan
Anak berinisial AB adalah warga Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu, 8 Januari 2022
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satu orang anak meninggal dunia di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat diakibatkan gigitan Nyamuk Aedes Aegypti.
Anak berinisial AB adalah warga Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu, 8 Januari 2022 pukul 02.34 dengan diagnosa Dengue Shock Syndrome (DSS).
Anak berinisial AB, berusia 5 tahun sempat dilarikan ke Rumah Sakit Ade M Djoen Sintang karena terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Namun kondisinya tak tertolong.
• Pelajar SMAN 3 Pontianak Merasa Belajar Tatap Muka Lebih Mudah Memahami Pelajaran
Terhadap kondisi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengingatkan kembali agar warga rajin membersihkan lingkunan disekitar, baik di dalam rumah maupun disekitar rumah.
Ia berharap jangan sampai ada tempat-tempat yang memungkinkan untuk nyamuk berkembang biak.
“Apabila demam, anak-anak harus segera dibawa ke tempat-tempat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan,”ujarnya kepada Tribun Pontianak,Senin 10 Januari 2021.
Selain itu, berikan minum sesering mungkin pada anak yang sedang demam sebelum dibawa ke fasyankes atau tenaga kesehatan. (*)
[Update Informasi Seputar Kota Pontianak]