Program KOTAKU di Kawasan Gang Karya Tani 2 Pontianak Diresmikan

Kawasan ini ditata dengan nilai pekerjaan Rp 995 juta dengan panjang jalan 575 meter, panjang drainase 383 meter, dua jembatan gantung

Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Rokib
peresmian program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di gang Tani 2 Jalan Pelabuhan Rakyat Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, oleh anggota komisi V DPR RI Boyman Harun bersama Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Barat Deva Kurniawan Rahmadi dan didampingi oleh Anggota DPRD Kota Pontianak Zulfydar Zaidar Mochtar serta Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Perkim) Kota Pontianak Derry Gunawan, Sabtu 8 Januari 2022. Oki 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di kawasan gang Tani 2 Jalan Pelabuhan Rakyat Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat telah diresmikan menjadi kawasan bebas tanpa kumuh oleh anggota komisi V DPR RI Boyman Harun bersama Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Barat Deva Kurniawan Rahmadi dan didampingi oleh Anggota DPRD Kota Pontianak Zulfydar Zaidar Mochtar serta Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Perkim) Kota Pontianak Derry Gunawan, Sabtu 8 Januari 2022.

Kawasan ini ditata dengan nilai pekerjaan Rp 995 juta dengan panjang jalan 575 meter, panjang drainase 383 meter, dua jembatan gantung 57 meter/24 meter, tiga gang/jalurjalur dengan banyak 250 KK atau 1000 jiwa.

Selanjutnya penataan 9 taman dengan lebar 5 meter x 5 meter dan ukuran kecil 1,5 meter x 3 meter yang dikerjakan selama enam bulan.

Pada kesempatan itu, anggota komisi V DPR RI Boyman Harun menyampaikan, ucapan kasih kepada pemerintah pusat khususnya kementerian PUPR yang sangat peduli dengan keadaan masyarakat dalam mengahadapi akibat pandemi covid-19 ini.

Zulfydar Zaidar Mochtar Berterima Kasih Atas Program Padat Karya yang Dikucurkan di Kota Pontianak

Melalui program padat karya KOTAKU yang telah diresmikan tersebut, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Jadi program padat karya ini pada dasarnya yang utama adalah untuk pemulihan ekonomi masyarakat, malalui pembangunan ini yang langsung dikerjakan oleh masyarakat itu sendiri," ujarnya.

Selain program KOTAKU yang telah diresmikan, juga telah diresmikan Program sanitasi Perdesaan pemulihan ekonomi nasional (SANDES PEN) di Kelurahan Siantan Hulu Pontianak Utara dan Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak Kalimantan Barat pada Jumat 7 Januari 2022 kemarin.

Program padat karya tersebut merupakan aspirasi masyarakat yang diusulkan kepada pemerintah pusat Sehun bisa terealisasi.

"Kami turun ke lapangan menyampaikan situasi yang sebenarnya, baik secara ekonomi secara bangunan atau sarana dan prasarana, secara budaya dan sosial lainnya," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Barat Deva Kurniawan Rahmadi menyampaikan, bahwa program padat karya yaitu program sanitasi Perdesaan pemulihan ekonomi nasional (SANDES PEN) dan program KOTAKU ini merupakan kegiatan kolaborasi antara pemerintah pusat yang melibatkan secara langsung masyarakat.

"Kita tunjukan program padat karya ini dalam rangka memberikan akses sanitasi kepada masyarakat dan untuk program KOTAKU ini untuk mengentaskan kawasan kumuh di Kota Pontianak yang sekarang masih tersisa sekitar 20 hektar yang semula 29 hektar," jelasnya.

Ia menyampaikan,bahwa untuk tahun 2022 ini pihaknya masih fokus pada penuntasan kawaaan kumuh melalui berbagai program, baik melalui program sanitasi, KOTAKU dan sedang disiapkan untuk 2022 pembangunan sistem limbah domestik yang akan dibangun di Martapura dan nipah kuning Pontianak.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Perkim) Kota Pontianak Derry Gunawan menyampaikan, bahwa pihaknya sangat mendukung program Padat Karya seperti program sanitasi dan KOTAKU yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dan anggota komisi V DPR RI dapil Kalbar 1 Boyman Harun.

"Siapapun yang melaksanakan pembangunan di Kota Pontianak ini dan melalui program apapun dari pemerintah pusat kita akan mendukung," ujarnya.

"Kita juga sangat berterima kasih karena dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat ini beban dari pemerintah kota Pontianak terbantu, karena APBD Kota Pontianak juga terbatas apalagi masih masa pandemi covid-19," ungkapnya.

Ia menyampaikan, bahwa memang benar dengan melalui program padat karya ini pengerjaan pembangunan dikerjakan oleh masyarakat sehingga masyarakat menerima upah dan bisa membantu pemulihan ekonomi. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved