Breaking News

Sejumlah Mahasiswa STAIMA Sintang Diwisuda, Faisal : Jangan Malu Sebagai Alumni STAIMA

Mahasiswa ini, dari berbagai daerah mulai dari Sintang, Melawi, Sekadau, Sanggau bahkan ada 1 mahasiswa yang berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Foto Prokopim
Sebanyak 52 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif (STAIMA) Sintang, mengikuti yudisium program sarjana S1 sebelum diwisuda pada Sabtu, 8 Januari 2021. Mahasiswa yang bakal diwisuda tidak hanya berasal dari timur Kalbar, bahkan ada satu orang dari Kalimantan Tengah. Yudisium digelar di Aula STAIMA Sintang, pada Kamis, 6 Januari 2022, kemarin, dihadiri oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Sebanyak 52 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif (STAIMA) Sintang, mengikuti yudisium program sarjana S1 sebelum diwisuda pada Sabtu, 8 Januari 2021.

Mahasiswa yang bakal diwisuda tidak hanya berasal dari timur Kalbar, bahkan ada satu orang dari Kalimantan Tengah. Yudisium digelar di Aula STAIMA Sintang, pada Kamis, 6 Januari 2022, kemarin, dihadiri oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno.

Total mahasiswa yang mengikuti yudisiun sebanyak 52 orang, terdiri dari 42 mahasiswa dari jurusan Tarbiyah, dan 10 mahasiswa dari jurusan syari'ah, dengan angkatan masuk dari tahun 2014, 2015, 2016, 2017.

Mahasiswa ini, dari berbagai daerah mulai dari Sintang, Melawi, Sekadau, Sanggau bahkan ada 1 mahasiswa yang berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah.

Sekda Sintang Apresiasi BKPSDM Rutin Gelar Perayaan Natal Oikumene

Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Sintang, Muhammad Faisal mengatakan bahwa selesai kuliah itu merupakan fase awal dalam melanjutkan kehidupan seorang mahasiwa. Karena memasuki fase awal implementasi teori yang didapatkan di perguruan tinggi.

"Saya sampaikan kepada wisuda atau yudisium ini merupakan awal daripada karier saudara, ini perlu diingat, karena setelah ini anda akan memasuki fase awal yakni sebuah proses nyata yang akan mengimplementasikan teori-teori yang didapatkan selama menempuh proses belajar di perguruan tinggi," kata Faisal.

Menurut Faisal, diera saat ini para mahasiswa-mahasiswi yang selesai melaksanakan perkuliahan akan dihadapi dengan berbagai tantangan ditengah-tengah masyarakat.

Oleh sebab itu, para mahasiswa-mahasiswi yang telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi harus mampu membuktikan kompetensi sesuai kemampuan diri sendiri di tengah masyarakat, agar mampu bersaing, berkompetisi ditengah masyarakat.

"Dengan demikian bukan berarti selesai kuliah anda berhenti belajar, akan tetapi untuk terus menimba ilmu pengetahuan dimanapun berada, tetap berkarya untuk memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat luas," jelasnya.

Faisal berpesan, para mahasiswa-mahasiswi yang telah selesai menempuh pendidikan di STAIMA Sintang, ketika betada di tengah-tengah masyarakat, harus mengedepankan profesionalitas dalam bekerja, profesional sesuai dengan keilmuan yang diperoleh, seperti guru.

"Jadilah guru yang berkompeten sesuai dengan ilmu yang anda telah dapatkan selama berkuliah di STAIMA. Jangan malu sebagai alumni STAIMA, kita tunjukkan bahwa Alumni STAIMA mampu memberikan kebermanfaatan ditengah masyarakat khususnya di Kabupaten Sintang," pesan Faisal. (*)

[Update Informasi Seputar Kabupaten Sintang]

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved