Pola Hidup Sehat
Apa Itu Flu Florona? Samakah dengan Covid-19 yang Berbahaya? Ketahui Fakta dan Gejalanya
Menurut epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, florona bukanlah varian baru dari virus Corona COVID-19.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Saat ini, ada kasus terbaru tentang munculnya penyakit florona dari seseorang yang dilaporkan terinfeksi COVID-19 dan influenza, sehingga disebut dengan florona.
Kasus pertama florona ini dialami oleh seorang perempuan yang sedang hamil di Israel. Pasien tersebut sekarang dirawat di Rabin Medical Center, Israel.
Menurut Direktur Departemen Ginekologi Rabin Medical Center, Profesor Arnon Vizhnitser mengatakan, pasien tersebut dinyatakan positif COVID-19 dan influenza setibanya di rumah sakit.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai florona, teman-teman bisa menyimak penjelasannya berikut ini. Yuk, simak!
• PIJAT untuk Menghentikan Batuk Flu Anak Hingga Dewasa, Kenali Jenis Batuk Berbahaya
Apa Itu Florona?
Menurut epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, florona bukanlah varian baru dari virus Corona COVID-19.
Melainkan florona adalah istilah yang digunakan untuk mendiagnosis adanya dua infeksi, yaitu antara influenza dan SARS-CoV-2.
Istilah ini sendiri bukanlah istilah medis, melainkan istilah umum dari media pemberitaan agar masyarakat lebih mudah mengetahui.
Jadi, florona ini menyebabkan seorang pasien mengalami dua infeksi virus secara bersamaan.
• Omeprazole 20 mg Obat Gerd atau Asam Lambung Kronis Bisa Kombinasi dengan Obat Ranitidin
Penyebab Munculnya Florona
Menurut Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, penyebab munculnya infeksi florona bisa disebabkan karena kondisi sistem imunitas pada tubuh yang lemah.
Untuk penularan florona sendiri bisa melalui udara. Tapi, kita tidak perlu terlalu khawatir karena influenza jarang ditemukan di Indonesia.
Gejala Florona
Lalu, apa saja gejala dari florona? Melansir dari Times of India, influenza dan flu yang menginfeksi sistem pernapasan mempunyai gejala yang hampir sama.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri, pasien yang mengalami kedua infeksi tersebut akan merasakan gejala seperti berikut.