Pemadaman Bergilir di Sintang, Rio Beri Penjelasan
Rio menjelaskan, sistem kelistrikan di Kabupaten Sintang daya disuplay dari dua pembangkit listrik.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Sejak dua hari terakhir, terjadi pemadaman listrik bergilir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Hal ini disebabkan adanya perbaikan peralatan pembangkit Coal Feeder di PLTU Sintang, yang menyebabkan penurunan daya listrik sebesar 11 MW.
Sampai dengan Kamis 30 Desember 2021, sistem kelistrikan masih belum normal sepenuhnya, yang berkibat pada pemadaman di sejumlah titik.
"Kebetulan kemarin terjadi trobel di PLTU, ada masalah pada peralatan pembangkit Coal Feeder bermasalah, akibatnya bebannya turun, jadi mereka tidak bisa suplay daya maksimal yang harusnya normalnya daya 18 MW, kemarin turun sampai akhirnya off, karena ada perbaikan. Terjadi devisit (daya listrik)," kata Rio Saputra, Manger PLN Rayon Sintang.
Rio menjelaskan, sistem pelistrikan di Kabupaten Sintang daya disuplay dari dua pembangkit listrik. PlTD di Menyurai 15 MW dan PLTU di Sungai Ringin 3x7 MW atau beban maksimal 18-20 MW. Jika diakumulasikan, total daya dari dua pembangkit listrik tersebut mencapai 35 MW. "Beban puncak normal sekitar 32-32 MW. Jadi harusnya sistem pelistrikan sintang ini (kalau normal) masih ada surplus 1,5 sampai 3 MW. Tapi terjadi devisit daya dari PLTU, terjadi pemadaman bergilir," ungkapnya.
Jika kondisi normal, daya listrik di Kabupaten Sintang, sebenarnya surplus. Namun, akibat trobel pada Coal Feeder di PLTU Sintang, terjadi devisit daya.
"Dua 2 hari ini (pembangkit listrik) yang operasi msksimal dari PLTD. Beban puncak pada siang hari 22 MW, PLTD mampu di 15 MW , PLTU karena tidak maksimal, kita buat penyalaan bergilir kalau bebannya sudah bertambah dari PLTU. Sebenarnya kalau sistem kita nornal surplus. Hari ini 5 MW masih devisit, jadi masih kita gilir (pemadaman)," ujar Rio.
Rio menyampaikan permohonan maaf pada masyarakat atas ketidaknyamanan ini. PLN Rayon Sintang akan berkoordinasi dengan tim PLTU agar daya listrik kembali normal supaya tidak terjadi pemadaman.
"Dari kami, ya, mohon maaf pada pelanggan PLN. Kami tetap koordinasi terus dengan PLTU supaya tetap maksimal terutama di jam jam beban puncak. Upaya pemadaman itu kami lakukan karena sudah terpaksa sekali, tidak ada cara lain dan sumber daya lain yang bisa kita manfaatkan, terpaksa kita lakukan prmadaman bergilir. Kami minta ke masyarakat mohon dimaklumi juga, kita tetap berusaha semaksimal mungkin supaya bisa normal kembali," kata Rio.