Kemendikbudristek : Kurikulum Prototipe untuk Pemulihan Pendidikan Terdampak Pandemi

Dirinya mengungkapkan bahwa pandemi membuka peluang untuk menghadirkan inovasi dalam pembelajaran.

Editor: Zulkifli
Tribunnews.com/Warta Kota
Ilustrasi- Aktiviatas belajar mengajar di suatu sekolah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kemendikbudristek memastikan tak ada kebijakan baru terutama mengenai kurikulum bari pada tahun ajaran 2022.

Kemendibudristek akan fokus pada pemulihan pembelajaran yang terdampak pandemi.

Hal ini disampaikan Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek Zulfikri Anas.

"Di tahun depan tidak ada kebijakan kurikulum baru, tetapi kebijakan pemulihan pembelajaran akibat pandemi," ujar Zulfikri melalui keterangan tertulis, Rabu 29 Desember 2021.

Kemendikbud Wacanakan Kurikulum Baru 2022, Akademisi Kalbar:Terpenting Peserta Didik Belajar Efektif

Dalam waktu dekat, Zulfikri mengungkapkan Kemendikbudristek segera menawarkan opsi kebijakan kurikulum untuk pemulihan pembelajaran.

Opsi kurikulum yang ditawarkan adalah kurikulum prototipe yang mendorong pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

"Dalam dua tahun ke depan, kurikulum yang disederhanakan akan terus dievaluasi sambil memperkenalkan kepada seluruh masyarakat," tutur Zulfikri.

Zulfikri menyampaikan bahwa pemulihan pendidikan melalui penerapan kurikulum prototipe perlu menjadi sebuah gerakan.

"Pada prinsipnya kurikulum memberikan kemudahan bagi siapapun, termasuk bagi pendidik dan peserta didik. Mas Menteri mengingatkan kita, bahwa ini bukan sekadar kebijakan, tetapi sebuah gerakan bersama," kata Zulfikri.

Dirinya mengungkapkan bahwa pandemi membuka peluang untuk menghadirkan inovasi dalam pembelajaran.

Kemendikbudristek telah melakukan beberapa terobosan antara lain dengan menyederhanakan Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Darurat dalam rangka pemulihan pembelajaran sebagai bagian dari mitigasi learning loss di masa pandemi.

Selain itu, Kemendikbudristek juga telah melakukan monitoring dan evaluasi penerapan Kurikulum Darurat dapat mengurangi dampak learning loss akibat pandemi secara signifikan.

Studi Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) menunjukkan bahwa siswa pengguna Kurikulum Darurat mendapat capaian belajar yang lebih baik daripada pengguna Kurikulum 2013 secara penuh, terlepas dari latar belakang sosio-ekonominya.

Bila kenaikan hasil belajar itu direfleksikan ke proyeksi learning loss numerasi dan literasi, penggunaan kurikulum darurat dapat mengurangi dampak pandemi sebesar 73 persen (literasi) dan 86 persen (numerasi).

Ikuti SE Kemendikbud, Disdik Kayong Utara Tentukan Penetapan Libur

Keunggulan Kurikulum prototipe

Dikutip dari Kompas.com Kurikulum prototipe menjadi salah satu kurikulum yang dapat dipilih oleh sekolah di tahun 2022.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memberikan kebebasan bagi sekolah untuk memilih 3 (tiga) opsi kurikulum, yakni Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan), dan Kurikulum Prototipe.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kemendikbudristek, Zulfikri Anas menerangkan bahwa Kurikulum Prototipe akan menjadi salah satu opsi atau pilihan untuk membantu pemulihan pembelajaran (learning loss) akibat tidak optimalnya pembelajaran di masa pandemi.

"Kurikulum Prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran, antara lain pengembangan soft skills dan karakter, fokus pada materi esensial, dan fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid atau teach at the right level," ujar Zulfikri seperti dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.

Dinas Pendidikan Sekadau Ikuti SE Kemendikbud Dalam Penetapan Tanggal Libur Nataru

Selain itu, Kurikulum Prototipe ini juga diharapkan dapat membantu anak dalam mengembangkan potensi dan bakatnya.

“Kurikulum Prototipe ini bagian dari proses pembelajaran yang artinya melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya yaitu orientasi holistik, berbasis kompetensi bukan konten serta dirancang sesuai kebutuhan sekolah dan peserta didik,” ungkap Zulfikri.

Ia mengatakan, sekolah akan diberikan kebebasan untuk memilih secara mandiri dalam penggunaan kurikulum tersebut.

Zulfikri menerangkan Kurikulum Prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

"Kurikulum ini telah diimplementasikan di Sekolah Penggerak dan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) sejak tahun 2020.

Kurikulum Prototipe juga disebut sebagai Kurikulum dengan Paradigma Baru," tambah Zulfikri.

Dalam kesempatan yang sama, Sunarti, Kepala Sekolah dari salah satu Sekolah Penggerak di Lampung, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Kota Metro, Lampung menuturkan praktik baik di sekolahnya dalam mengimplementasikan Kurikulum Prototipe.

“Siswa sangat terlihat senang terutama dalam penerapan proyek penguatan Pelajar Pancasila.

Kiranya dukungan dan pembinaan secara intensif tetap dilakukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Sulpakar mengapresiasi kehadiran Kurikulum Prototipe.

Ia menilai bahwa Kurikulum Prototipe dapat mengembangkan potensi anak, di mana anak diberikan pilihan untuk berkembang.

 “Lampung mengapresiasi serta siap mendukung pelaksanaan Kurikulum Prototipe.

Meskipun Kurikulum Prototipe tidak diwajibkan secara nasional, namun kami akan memetakan sekolah yang siap melaksanakan kurikulum ini," kata Sulpakar.

(*)

sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemendikbudristek: Tahun Depan Tak Ada Kebijakan Kurikulum Baru

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved